Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dokumen Boeing Beri Petunjuk Kerusakan Pesawat Lion Air JT 610

Kompas.com - 08/11/2018, 13:36 WIB
Reska K. Nistanto,
Oik Yusuf

Tim Redaksi

KOMPAS.com — Menyusul kecelakaan pesawat Boeing 737 MAX 8 Lion Air penerbangan JT 610, Boeing dan otoritas penerbangan AS, Federal Aviation Administration (FAA), menerbitkan buletin keamanan untuk semua maskapai di dunia yang memakai pesawat sejenis.

Rekomendasi keamanan ini bisa menjadi indikasi seperti apa kerusakan pesawat B737 MAX 8 Lion Air registrasi PK-LQP itu sebelum jatuh di perairan Tanjung Karawang, Senin (29/10/2018).

Buletin panduan operasional untuk kru 737 MAX 8 ini diterbitkan oleh Boeing dan FAA, berdasarkan fakta awal yang ditemukan oleh KNKT dalam penyelidikan jatuhnya pesawat Lion Air JT 610.

Menurut KNKT, Lion Air JT610 mengalami pembacaan data angle of attack (AoA) yang berubah-ubah (mengacau) sesaat sebelum jatuh.

Dalam buletin bernomor TBC-19 tanggal 6 November 2018, Boeing menulis memberi judul Uncommanded Nose Down Stabilizer Trim Due to Erroneous Angle of Attack (AoA) During Manual Flight Only.

Atau kalau diterjemahkan kurang lebih artinya, mekanisme stabilizer trim yang membuat hidung pesawat turun sendiri akibat pembacaan sensor Angle of Attack (AoA) yang kacau, hanya saat terbang manual.

Baca juga: Pentingnya Ketegasan KNKT dalam Penyelidikan Lion Air JT610

Secara sederhana, AoA adalah sudut yang dibentuk dari naik-turunnya bodi (moncong) pesawat dengan arah gerak pesawat.

Misalnya saat fase mendarat, pesawat membutuhkan AoA tinggi, hidung naik ke atas sembari terbang menurunkan ketinggian.

Data dari sensor yang membaca AoA ini salah satunya digunakan untuk mencegah pesawat masuk ke kondisi stall (kehilangan daya angkat).

Jika sensor AoA membaca sudutnya terlalu besar, komputer di pesawat 737 MAX 8 akan memerintahkan stabilizer trim berputar sehingga hidung pesawat menjadi turun, mengurangi AoA, sehingga airspeed akan bertambah dan pesawat keluar dari kondisi stall.

Stabilizer trim bisa digunakan untuk membuat horizontal stabilizer pesawat (sayap kecil di ekor) berputar. Arah perputaran horizontal stabilizer ini (naik atau turun) bisa mengubah hidung pesawat naik atau turun.

Baca juga: 4 Hoaks Kecelakaan Lion Air JT610 Beserta Klarifikasinya

Menurut temuan awal KNKT, berdasarkan catatan kerusakan di pesawat 737 MAX 8 PK-LQP sebelum-sebelumnya, sensor yang tidak bekerja sebagaimana mestinya ini menyebabkan sejumlah indikator kerusakan pesawat di kokpit menyala.

Jenis indikator kerusakan yang bisa menyala, menurut buletin dari Boeing, antara lain indikator kecepatan yang berbeda-beda (IAS DISAGREE), ketinggian yang berbeda (ALT DISAGREE), dan tekanan diferensial hidrolik yang berlebihan di komputer elevator (FEEL DIFF PRESS).

Instruksi operasional Boeing jika mengalami peristiwa Runaway Stabilizer saat terbang dengan 737 MAX.Boeing Instruksi operasional Boeing jika mengalami peristiwa Runaway Stabilizer saat terbang dengan 737 MAX.
Karena temuan itu, Boeing merilis buletin operasi manual 737 MAX 8 tentang cara mengatasi situasi jika hidung pesawat tiba-tiba turun dengan sendirinya karena kesalahan data dari sensor AoA.

Menurut Boeing, kesalahan input data dari sensor AoA ini bisa membuat sistem komputer pesawat memutar horizontal stabilizer secara perlahan selama 10 detik sehingga hidung pesawat turun.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com