KOMPAS.com - Bagi sebagian orang, jumlah follower alias pengikut akun di Twitter menjadi hal penting. Sebab, jumlah pengikuti inilah yang menjadi tolok ukur popularitas seseorang atau sebuah akun.
Namun, pendiri sekaligus CEO Twitter, Jack Dorsey, justru mengutarakan pendapat yang agak berbeda. Dia berkata bahwa follower bukanlah hal yang patut untuk dikejar. Dorsey pun mengimbau agar para pengguna Twitter tidak terobsesi dengan jumlah pengikut.
Menurut Dorsey, angka pengikut dalam jumlah yang besar belum tentu dapat menghadirkan sebuah diskusi yang sehat di antara para pengguna.
Ia pun tak menyangka bahwa jumlah follower kerap menjadi obsesi di antara para pengguna. Padahal ketika Twitter didirikan, ia mengaku tidak berpikir hingga sejauh itu.
Baca juga: Cara Cepat Menghapus Kicauan Lama di Twitter
Alih-alih angka follower, Dorsey mengatakan sebaiknya pengguna Twitter lebih mengedepankan interaksi yang berkualitas antar sesama.
"Saya rasa yang lebih penting adalah jumlah percakapan yang bermakna yang ada di platform ini. Berapa kali Anda menerima balasan dari pengguna lain?" ungkap Dorsey.
"Mungkin 12 tahun lalu hal itu (menambah jumlah follower) bagus. Tapi saya kira sekarang sudah tidak bagus lagi," tambahnya, seperti dihimpun KompasTekno dari Metro, Selasa (13/11/2018).
Twitter sejatinya memang diciptakan oleh Jack Dorsey untuk menjadi platform diskusi sehat. Namun, seiring dengan dinamika pengguna yang terjadi di media sosial, Twitter kemudian malah kerap disalahgunakan untuk menyebar kebencian, berita palsu, dan lain-lain.
Beberapa bulan lalu, misalnya, Twitter menghapus jutaan akun palsu karena melanggar kebijakan spam dan konten negatif. Tindakan ini membuat banyak akun kehilangan follower dalam jumlah yang besar.
Baca juga: Siap-siap, Jumlah Follower di Twitter Bakal Berkurang
Salah satunya adalah Elon Musk. Jumlah pengikut tokoh terkenal ini sempat menyusut sebanyak 20 ribu hanya dalam beberapa hari saja.
Tindakan tegas menghapus akun pelanggar ini dilakukan Twitter untuk membuat layanannya lebih bermanfaat dan menghadirkan diskusi yang lebih sehat di kalangan publik.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.