Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Facebook Disebut seperti Rokok

Kompas.com - 15/11/2018, 19:06 WIB
Yudha Pratomo,
Reska K. Nistanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Jejaring sosial besutan Mark Zuckerberg, Facebook disebut membawa efek candu bagi para penggunanya. Bahkan efek candu yang dihasilkan media sosial ini dianggap serupa dengan zat nikotin pada rokok.

Hal tersebut diutarakan oleh Marc Benioff, seorang miliarder yang juga merupakan CEO perusahaan teknologi Salesforce dalam sebuah wawancara. Benioff menilai Facebook telah membuat banyak orang kecanduan dan berdampak negatif.

"Anda bisa lihat apa yang terjadi dengan Facebook. Facebook ibarat sebuah rokok. Facebook bisa membuat kecanduan dan itu tidak baik untuk Anda. Ada orang-orang yang menginginkan Anda untuk menggunakannya meski Anda tidak mengerti apa yang terjadi," kata Benioff.

Kritik Benioff tak sampai di situ. Bahkan ia pun menekan agar pemerintah ikut terlibat dalam pengawasan penggunaan Facebook ini.

Baca juga: Kenali Gejala Kecanduan Facebook dan Cara Mengatasinya

Ia berujar, pemerintah harus bisa membuat regulasi ketat yang benar-benar mengatur penggunaan media sosial ini. Apalagi saat ini Facebook menargetkan anak-anak sebagai pengguna.

"Pemerintah perlu melangkah masuk dan mengatur apa yang terjadi," imbuhnya.

Dikutip KompasTekno dari Business Insider, Kamis (15/11/2018), Benioff tidak secara spesifik menyebutkan seperti apa pemerintah harus bertindak. Namun ia kembali membandingkan antara Facebook dengan industri rokok.

"Ini dibutuhkan peran pemerintah untuk menjaga kita. Sebagaimana Anda tahu, mereka melakukan hal tersebut pada industri rokok. Mereka juga perlu melakukannya pada industri teknologi. Facebook dapat memiliki efek yang sangat serius pada masyarakat sama seperti rokok," lanjutnya.

Benioff sendiri dikenal sebagai petinggi perusahaan teknologi yang berani berkonfrontasi dengan petinggi perusahaan teknologi lainnya.

Baca juga: Pemerintah Siapkan Aturan untuk Cegah Anak Kecanduan Gadget

Bahkan baru-baru ini, Benioff berhasil mendorong pemerintah di San Fransisco untuk memungut pajak dari pelaku bisnis besar yang kemudian disalurkan pada para tunawisma.

Hal ini membuatnya bertentangan langsung dengan beberapa rekannya, termasuk CEO Twitter dan Square, Jack Dorsey yang tidak setuju dengan pemungutan pajak ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com