Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

19 November 2006, Nintendo Merevolusi Cara Bermain dengan Merilis Wii

Kompas.com - 19/11/2018, 12:34 WIB
Aswab Nanda Pratama,
Bayu Galih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Saat ini video game memang tak hanya hadir sebagai hiburan selingan atau pengisi waktu luang belaka. Bagi para gamer, video game dianggap sebagai bagian yang sulit dipisahkan dari kehidupan sehari-hari.

Karena itu, pengalaman bermain atau gaming experience pun menjadi salah satu pertimbangan penting. Perusahaan pembuat game seperti Nintendo menyadari ini, dan menjadikan gaming experience sebagai pertimbangan dalam melakukan terobosan.

Hari ini 12 tahun yang lalu, tepatnya pada 19 November 2006, Nintendo menghadirkan konsol terbarunya yang bernama "Wii". Konsol ini menghadirkan pengalaman baru dalam bermain video game, yang tak hanya melibatkan tangan yang menekan tombol controller semata, tapi juga gerak tangan sebagai pengendali permainan.

Pengalaman bermain yang membuat pemainnya bergerak secara fisik ini juga disertai grafis pada permainan Wii yang smooth, dengan loading cepat. Wii juga dapat dimainkan dalam mode multiplayers.

Dilansir dari Britannica, Nintendo menghadirkan Wii untuk berusaha menandingi hegemoni Microsoft yang mengandalkan Xbox 360 dan Sony yang berjaya dengan PlayStation 3. Kedua konsol itu memang memiliki jutaan pengguna di seluruh dunia.

Sebelum dirilis, konsol itu memiliki kode nama "Revolution". Hingga saat ini, Wii memang menjadi salah satu konsol yang merevolusi cara bermain video game.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Nintendo Merilis "Super Mario Bros"

Fitur Wii

Inovasi Wii dimulai dengan pengontrolnya, yaitu remote controller tanpa kabel yang menempel ke induk konsol. Pengendali ini dilengkapi sensor yang mampu menggerakkan "player" dalam game yang dimainkan.

Misalnya, saat bermain tenis di Wii maka bola akan dipukul tidak dengan menekan tombol, melainkan dengan cara mengayunkan tangan sambil memegang controller Wii.

Tidak hanya dalam bentuk perangkat genggam, controller ini juga bisa dipadukan dengan perangkat setir untuk permainan balapan atau alas lantai untuk permainan dansa.

Wii memang menarik dimainkan beramai-ramai. Sebab, permainan ini memiliki gameplay sederhana yang juga dapat dimainkan pemain tak berpengalaman.

Wii juga memiliki Wi-Fi built-in untuk terhubung ke Internet. Setelah tersambung jaringan, maka pemain dapat bermain dengan pemilik Wii lain secara online. Hadirnya laporan cuaca dan berita juga hadir dalam konsol besutan Nintendo ini.

Sejak peluncurannya, Nintendo Wii terjual melampaui angka penjualan Playstation 3 dan mendekati penjualan Xbox 360.

Perkembangan Wii

Pada Juli 2009 Nintendo merilis adaptor perifer, yang dikenal sebagai Wii MotionPlus, untuk remote control Wii. Adanya perangkat tambahan untuk controller membuat gamer bisa memainkan gerak yang lebih cepat atau gerakan yang lebih kompleks.

Karena Wii mendapatkan respons yang cukup baik, pada 2012 Nintendo menghadirkan perangkat terbarunya yang merupakan pengembangan Wii, yaitu Wii U.

Ilustrasi konsol game Nintendo Wii UNintendo Ilustrasi konsol game Nintendo Wii U
Konsol genggam ini menggunakan layar sentuh 6,2 inch dengan kualitas gambar HD. Menariknya, game dapat dimainkan di televisi atau kemudian berpindah ke layar di konsol secara langsung.

Pilihan permainan di Wii U juga cukup banyak. Lihat saja daftar permainan Wii U yang dirilis seperti Super Mario 3D World, Wii Party U, dan Wii Fit U. Begitu juga dengan Sonic Lost World dan Mario and Sonic at the Sochi 2014 Olympic Winter Games.

Ketika itu Nintendo mengklaim konsol terbaru ini menjadi semacam "revolusi" untuk industri permainan.

Namun pada 2017, Nintendo menghentikan produksi Wii U. Ini disebabkan konsol itu kalah pamor dengan Wii generasi pertama, sehingga perusahaan asal Jepang itu memilih untuk mengorbankan seri terbaru.

Baca juga: Nintendo Stop Produksi Wii U Minggu Ini

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com