Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mark Zuckerberg Diminta Mundur dari Pimpinan Direksi Facebook

Kompas.com - 22/11/2018, 07:23 WIB
Wahyunanda Kusuma Pertiwi,
Reska K. Nistanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com — Para investor Facebook meminta Mark Zuckerberg untuk lengser dari jabatannya sebagai chairman (pemimpin direksi). Permintaan ini diajukan setelah adanya laporan bahwa Facebook merekrut firma public relations bernama Definers untuk memoles kampanye hitam terhadap George Soros.

Gerge Soros, filantropi keturuann Amerika-Yahudi, diketahui mendirikan lembaga swadaya bernama Open Society Foundation. Lembaga ini disberitakan mempromosikan gerakan anti-Facebook. Mereka menuduh Facebook mengancam nilai-nilai demokrasi.

Salah satu investor yang menuntut Zuckerberg untuk mundur adalah Jonas Kron, Senior Vice President di Trillium Asset Management. Kron yang memiliki saham 8,5 juta poundsterling di Facebook ini menginginkan pendiri Facebook itu turun dari jabatan chairman.

"Facebook seakan menjadi perusahaan istimewa," sebut Kron. "Padahal tidak. Facebook adalah perusahaan, dan perusahaan harus memiliki pemimpin direksi kepala (chairman) dan CEO yang terpisah," imbuh Kron.

Tuntutan untuk mundur disebut akan menyulitkan Sir Nick Clegg, pejabat baru Facebook yang diangkat sebagai Head of Global Policy and Communication bulan lalu.

Clegg, yang notabene adalah bekas politisi senior yang berkoalisi dengan mantan Perdana Menteri Inggris David Cameron 2010 lalu, diminta untuk melakukan peninjauan atas laporan Facebook yang menggunakan firma pelobi.

Baik Zuckerberg dan Clegg didesak untuk menindaklanjuti laporan prekrutan Definers demi memperbaiki reputasinya, terlebih setelah beberapa skandal seperti tuduhan keterlibatan Rusia dalam pemilu AS 2016 dan penyalahgunaan data pengguna oleh Cambridge Analytica.

Definers dituduh mengampanyekan kritik anti-semitisme yang memuat artikel bias tentang kompetitor Facebook. Kampanye tersebut termasuk melibatkan para jurnalis untuk membuat laporan bahwa kelompok anti-Facebook terkait dengan Soros.

Baca juga: Marah, Zuckerberg Minta Petinggi Facebook Ganti iPhone dengan Android

Chief Executive Facebook Investor Julie Goodridge menyebut desakan agar Clegg meninjau Facebook sebagai hal yang tidak masuk akal.

"Saya rasa Anda tidak bisa menunjuk seseorang yang secara esensial masih berada di bawah jajaran tinggi dan di bawah manajemen kelas atas," ujar Goodridge, sebagaimana KompasTekno kutip dari The Telegraph, Kamis (22/11/2018)

Terkuaknya laporan soal Definers, disebut Kron, bisa menjadi alasan segar untuk menuntut Zuckerberg melepas peran ganda sebagai Chairman sekaligus CEO Facebook.

Diketahui, Zuckerberg memegang kontrol mayoritas terhadap jejaring sosial besutannya itu  dengan kepemilikan saham yang mewakili 60 persen pembagian voting.

Investor Facebook, Natasha Lamb, mewanti-wanti bahwa peran ganda sebagai chairman sekaligus CEO akan menyulitkan langkah Facebook untuk memperbaiki masalah dengan benar di dalam perusahaan.

Namun, menurut Goodridge, jika Zuckerberg turun dari kursi chairman, harga saham Facebook akan anjlok.

Menolak Mundur

Sementara dilansir KompasTekno dari Tech Crunch, Zuckerberg menanggapi desakan yang menginginkannya untuk turun dari chairman Facebook.

"Bukan itu rencananya, saat ini saya tidak berpikir bahwa hal tersebut (mundur) masuk akal," jawab Zuckerberg.

Jawaban ini kurang lebih sama dengan jawaban Zuckerberg pekan sebelumnya saat temu media. Kala itu, Zuckerberg berujar bahwa dirinya tidak akan mundur dalam kapasitasnya sebagai Chairman dan CEO Facebook.

Baca juga: Mulai Tak Dilirik, Pendapatan Facebook Kok Tetap Naik?

Zuckerberg menegaskan bahwa dia adalah satu-satunya, dan orang yang sama dengan perusahaan yang ia dirikan. Ia mengatakan tidak akan menyerahkan kendalinya dalam waktu dekat.

Di sisi lain, Zuckerberg telah meminta Clegg untuk meninjau bisnis lobi-lobi yang dituduhkan.
Kemudian, hasilnya akan disampaikan ke Chief Operating Officer Sheryl Sandberg.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com