Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2025, Ekonomi Digital Indonesia Diprediksi Bernilai Rp 1.400 Triliun

Kompas.com - 27/11/2018, 15:17 WIB
Wahyunanda Kusuma Pertiwi,
Oik Yusuf

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ekonomi digital Indonesia diprediksi akan tumbuh empat kali lipat pada tahun 2025,mencapai angka 100 miliar dollar AS (sekitar Rp 1.448 triliun).

Proyeksi tersebut disampaikan Google dalam laporannya bersama Temasek di Jakarta, Selasa (27/11/2018). Dengan nilai sebesar itu pada 2025, ekonomi digital Indonesia disebut merupakan yang terbesar di Asia Tenggara.

Menurut Randy Jusuf, Managing Director Google Indonesia, pertumbuhan ekonomi digital Indonesia akan didorong oleh sektor e-commerce, ride hailing, dan online media.

"Dari sisi Indonesia, tiga tahun lagi yang paling besar adalah online travel, e-commerce, dan ride hailing seperti Go-Jek dan Grab," papar Randy saat ditemui KompasTekno di kantor Google Indonesia, bilangan Sudirman, Jakarta.

Perluasan layanan yang ditawarkan ride-hailing seperti pesan antar makanan, disebut Randy cukup membantu pertumbuhan di sektor ini di Indonesia.

Tahun 2018, menurut Randy, ride-hailing di Indonesia mendulang angka 3,7 miliar dollar AS (sekitar Rp 53 triliun), diprediksi mencapai 14 miliar dollar AS (sekitar Rp 203 triliun).

Baca juga: Memanfaatkan Momentum Ekonomi Digital Indonesia

Menurut catatan Google dan Tamasek, pertumbuhan sektor e-commerce Indonesia tahun ini mencapai 12,2 miliar dollar AS (sekitar Rp 176 triliun). Pada 2025, angkanya diprediksi akan melambung hingga 53 miliar dollar AS (sekitar Rp 768 triliun).

Sementara, pertumbuhan sektor online media yang mencakup gaming, iklan, streaming video dan musik, di tahun 2018 mencapai angka 2,7 miliar dollar AS (sekitar Rp 39 triliun) dan diprediksi tumbuh mencapai 8 miliar dollar AS (sekitar Rp 115,9 triliun) pada 2025.

Randy menambahkan, sektor online travel juga cukup menjanjikan. Terlebih, mengingat salah satu startup online travel berhasil menjadi unicorn (memiliki valuasi di atas 1 miliar dollar AS).

"Untuk travel penetrasinya sudah lebih lumayan, lebih berkembang. Di seluruh Asia Tenggara, 41 persen sudah melakukan pemesanan melalui online travel," papar Randy.

Managing Director Google Indonesia Randy Jusuf.KOMPAS.com/ WAHYUNANDA KUSUMA PERTIWI Managing Director Google Indonesia Randy Jusuf.
Ditunjang penetrasi internet

Meningkatnya pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia ditunjang oleh penetrasi pengguna internet mobile di Indonesia yang kisarannya kini mencapai angka 150 juta pengguna.

Google turut menuturkan jumlah engagement alias jam pemakaian internet di Indonesia adalah yang tertinggi ketiga di dunia setelah Thailand dan Brazil.

Peningkatan infrastruktur telekomunikasi dari pemerintah seperti pembangunan proyek Palapa Ring juga disebut akan turut membantu peningkatan ekonomi digital di Indonesia.

Baca juga: Tahun Depan, Kominfo Ingin Cetak 20.000 Talenta Digital

Nilai ekonomi digital Indonesia tahun ini telah mencapai angka 27 miliar dollar AS (sekitar Rp 391 triliun).

Meski demikian, dari sisi nilai Gross Merchindeise Value (GMV), ekonomi internet Indonesia saat ini masih cukup rendah, hanya mencapai 2,9 persen dari Pendapatan Domestik Bruto (PDB).

Angka ini jauh di bawah China dan Amerika Serikat, di mana GMV Negeri Paman Sam telah mencapai 65 persen dari PDB di tahun 2016.

Sementara, dalam skala lebih besar, secara regional, ekonomi digital di wilayah Asia Tenggara diperkirakan tumbuh hingga mencapai nilai 240 miliar dollar AS (sekitar Rp 3.477 triliun) pada tahun 2025.

Prediksi ini naik 40 miliar dollar AS dibanding estimasi sebelumnya yang dibuat tahun 2016.

"Dulu estimasinya tahun 2025 cuma 200 miliar dollar AS (sekitar Rp 2.899 triliun), tapi karena kami melihat pertumbuhannya semakin bagus, kami optimis mencapai angka ini," imbuh Randy.

Tahun ini, menurut Google dan Temasek, pertumbuhan ekonomi digital di Asia Tenggara telah mencapai 72 miliar dollar AS (sekitar Rp 1.042 trilun). Angka tersebut naik 37 persen dari tahun lalu yang menyentuh angka 50 miliar dollar AS (sekitar Rp 724 triliun).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

TikTok Notes, Aplikasi Pesaing Instagram Meluncur di Dua Negara

TikTok Notes, Aplikasi Pesaing Instagram Meluncur di Dua Negara

Software
HP Vivo T3X 5G Meluncur dengan Snapdragon 6 Gen 1 dan Baterai Jumbo

HP Vivo T3X 5G Meluncur dengan Snapdragon 6 Gen 1 dan Baterai Jumbo

Gadget
Siap-siap, Pengguna Baru X Twitter Bakal Wajib Bayar Buat 'Ngetwit'

Siap-siap, Pengguna Baru X Twitter Bakal Wajib Bayar Buat "Ngetwit"

Software
Daftar Paket Internet eSIM Telkomsel, PraBayar, Roaming, Tourist

Daftar Paket Internet eSIM Telkomsel, PraBayar, Roaming, Tourist

e-Business
8 Cara Mengatasi Kode QR Tidak Valid di WhatsApp atau “No Valid QR Code Detected”

8 Cara Mengatasi Kode QR Tidak Valid di WhatsApp atau “No Valid QR Code Detected”

e-Business
Ramadhan dan Idul Fitri 2024, Trafik Internet Telkomsel Naik 12 Persen

Ramadhan dan Idul Fitri 2024, Trafik Internet Telkomsel Naik 12 Persen

Internet
Tampilan Baru WhatsApp Punya 3 Tab Baru, “Semua”, “Belum Dibaca”, dan “Grup”, Apa Fungsinya?

Tampilan Baru WhatsApp Punya 3 Tab Baru, “Semua”, “Belum Dibaca”, dan “Grup”, Apa Fungsinya?

Software
HMD Perkenalkan Boring Phone, HP yang Dirancang 'Membosankan'

HMD Perkenalkan Boring Phone, HP yang Dirancang "Membosankan"

Gadget
7 HP Kamera Boba Mirip iPhone Lengkap dengan Harga dan Spesifikasinya

7 HP Kamera Boba Mirip iPhone Lengkap dengan Harga dan Spesifikasinya

Gadget
Motorola Edge 50 Ultra dan 50 Fusion Meluncur, Harga mulai Rp 6 Jutaan

Motorola Edge 50 Ultra dan 50 Fusion Meluncur, Harga mulai Rp 6 Jutaan

Gadget
Apple Investasi Rp 255 Triliun di Vietnam, di Indonesia Hanya Rp 1,6 Triliun

Apple Investasi Rp 255 Triliun di Vietnam, di Indonesia Hanya Rp 1,6 Triliun

e-Business
Ketika Sampah Antariksa NASA Jatuh ke Bumi Menimpa Atap Warga

Ketika Sampah Antariksa NASA Jatuh ke Bumi Menimpa Atap Warga

Internet
CEO Apple Bertemu Presiden Terpilih Prabowo Subianto Bahas Kolaborasi

CEO Apple Bertemu Presiden Terpilih Prabowo Subianto Bahas Kolaborasi

e-Business
'Fanboy' Harap Bersabar, Apple Store di Indonesia Masih Sebatas Janji

"Fanboy" Harap Bersabar, Apple Store di Indonesia Masih Sebatas Janji

e-Business
WhatsApp Rilis Filter Chat, Bisa Sortir Pesan yang Belum Dibaca

WhatsApp Rilis Filter Chat, Bisa Sortir Pesan yang Belum Dibaca

Software
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com