Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indosat Dorong Sharing Infrastruktur untuk Percepat 5G

Kompas.com - 12/12/2018, 12:31 WIB
Wahyunanda Kusuma Pertiwi,
Reska K. Nistanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Operator seluler Indosat Ooredoo mengusulkan skema infrastructure sharing atau berbagi infrastruktur, untuk mempercepat digelarnya jaringan 5G di Indonesia.

Hal itu diungkapkan Joko Riswandi, Division Head RAN/Access NSAS Indosat Ooredoo di kantor pusat Indosat di Jakarta, Selasa (11/12/2018).

Joko menuturkan, pemerintah mengumumkan bahwa frekuensi yang masih kosong adalah frekuensi 26 GHz dan 28 GHz, di mana menurutnya jarak antar-BTS akan semakin dekat, dan menyebabkan menara BTS akan saling berhimpit.

"Jika tidak ada infrastruktur sharing, satu Jakarta bakal penuh, karena mendirikan tower sendiri-sendiri," kata Joko.

Ia menambahkan, infrastruktur bersama yang diperlukan bukan hanya menara BTS saja, namun termasuk ketersediaan ducting (galian kabel) yang dibangun bersama.

Ia menjelaskan bahwa jaringan 5G akan menggunakan fiber optic bukan gelombang mikro, sehingga butuh adanya fasilitas ducting yang dibangun bersama. Menurutnya, selama ini masih banyak operator yang membangun ducting sendiri-sendiri.

Baca juga: Ini Kata Indosat soal Aturan Berbagi Infrastruktur Telekomunikasi

"Kalau enggak dibuatin ducting-nya, terus diberikan fasilitas yang bisa untuk bareng, nantinya akan berjejal," imbuh Joko.

Selain kebutuhan infrastruktur bersama, Joko juga berharap pemerintah bisa mempercepat regulasi 5G.

"Sampai hari ini di Kominfo (Kementrian Komunikasi dan Informatika) sendiri belum memutuskan, kapan akan merilis frekuensi untuk 5G di Indonesia," jelas Joko.

Ia mengatakan bahwa sesuai rencana, pemerintah baru akan menggulirkan regulasi terkait 5G pada pertengahan tahun 2020 atau awal tahun 2021.

Baca juga: Telkomsel Enggan Berbagi Infrastruktur dengan Operator Lain

"Menurut kita, itu sangat terlambat", aku Joko.

"Pemerintah harus lebih cepat, kalau regulasinya saja baru 2021, berarti bisa jadi kita baru bisa eksekusi 5G tahun 2021 atau 2022," imbunya.

Padahal menurut Joko, tahun 2020, permintaan dan use case untuk 5G sudah banyak. Kendala-kendala itu sejatinya telah disampaikan pihak Indosat Ooredoo ke pemerintah dan diklaim telah mendapatkan umpan balik.

"Ini sekadar masukan ya, masukan kita pun tergantung dorongan semua operator dan industri ke Kominfo," imbuh Joko.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

HP Vivo T3X 5G Meluncur dengan Snapdragon 6 Gen 1 dan Baterai Jumbo

HP Vivo T3X 5G Meluncur dengan Snapdragon 6 Gen 1 dan Baterai Jumbo

Gadget
Siap-siap, Pengguna Baru X Twitter Bakal Wajib Bayar Buat 'Ngetwit'

Siap-siap, Pengguna Baru X Twitter Bakal Wajib Bayar Buat "Ngetwit"

Software
Daftar Paket Internet eSIM Telkomsel, PraBayar, Roaming, Tourist

Daftar Paket Internet eSIM Telkomsel, PraBayar, Roaming, Tourist

e-Business
8 Cara Mengatasi Kode QR Tidak Valid di WhatsApp atau “No Valid QR Code Detected”

8 Cara Mengatasi Kode QR Tidak Valid di WhatsApp atau “No Valid QR Code Detected”

e-Business
Ramadhan dan Idul Fitri 2024, Trafik Internet Telkomsel Naik 12 Persen

Ramadhan dan Idul Fitri 2024, Trafik Internet Telkomsel Naik 12 Persen

Internet
Tampilan Baru WhatsApp Punya 3 Tab Baru, “Semua”, “Belum Dibaca”, dan “Grup”, Apa Fungsinya?

Tampilan Baru WhatsApp Punya 3 Tab Baru, “Semua”, “Belum Dibaca”, dan “Grup”, Apa Fungsinya?

Software
HMD Perkenalkan Boring Phone, HP yang Dirancang 'Membosankan'

HMD Perkenalkan Boring Phone, HP yang Dirancang "Membosankan"

Gadget
7 HP Kamera Boba Mirip iPhone Lengkap dengan Harga dan Spesifikasinya

7 HP Kamera Boba Mirip iPhone Lengkap dengan Harga dan Spesifikasinya

Gadget
Motorola Edge 50 Ultra dan 50 Fusion Meluncur, Harga mulai Rp 6 Jutaan

Motorola Edge 50 Ultra dan 50 Fusion Meluncur, Harga mulai Rp 6 Jutaan

Gadget
Apple Investasi Rp 255 Triliun di Vietnam, di Indonesia Hanya Rp 1,6 Triliun

Apple Investasi Rp 255 Triliun di Vietnam, di Indonesia Hanya Rp 1,6 Triliun

e-Business
Ketika Sampah Antariksa NASA Jatuh ke Bumi Menimpa Atap Warga

Ketika Sampah Antariksa NASA Jatuh ke Bumi Menimpa Atap Warga

Internet
CEO Apple Bertemu Presiden Terpilih Prabowo Subianto Bahas Kolaborasi

CEO Apple Bertemu Presiden Terpilih Prabowo Subianto Bahas Kolaborasi

e-Business
'Fanboy' Harap Bersabar, Apple Store di Indonesia Masih Sebatas Janji

"Fanboy" Harap Bersabar, Apple Store di Indonesia Masih Sebatas Janji

e-Business
WhatsApp Rilis Filter Chat, Bisa Sortir Pesan yang Belum Dibaca

WhatsApp Rilis Filter Chat, Bisa Sortir Pesan yang Belum Dibaca

Software
Steam Gelar 'FPS Fest', Diskon Game Tembak-menembak 95 Persen

Steam Gelar "FPS Fest", Diskon Game Tembak-menembak 95 Persen

Game
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com