Anehnya, titik penjemputan beralamat "SDA Centre, Blk 5, Level 1" yang sama juga muncul pada aplikasi milik Go-Jek.
Contoh lain adalah titik penjemputan untuk pintu belakang bangunan dari Bukit Batok Street 22 yang disebut Wisma Alam Maritim. Sama seperti sebelumnya, titik ini juga dibuat khusus untuk pelanggan Grab dan muncul pada peta milik Go-Jek.
Ada pula titik jemput bernama GrabLanes. GrabLanes adalah titik penjemputan yang dibuat khusus untuk mempromosikan brand Grab itu sendiri.
Titik ini ditempatkan pada lokasi yang ramai dan strategis guna mempermudah penjemputan penumpang seperti di Marina Bay Sands dan Singapore Zoo.
Hal identik lainnya yang ditemukan pada peta milik Go-Jek adalah kesalahan penamaan lokasi.
Misalnya, Grab salah menuliskan nama Lee Kong Chian School of Business dengan memakai akronim "LKC" diikuti "School of Business". Kesalahan yang sama juga ditemukan di aplikasi Go-Jek.
Baca juga: Di Singapura, Go-Jek Usung Nama Gojek dan Bisa Bayar Pakai Kartu Kredit
Tanggapan Go-Jek
Menanggapi kabar ini, Kristy Nelwan, VP Corporate Communication Go-Jek, mengatakan, pihaknya menggunakan "data mentah" untuk menentukan lokasi penjemputan penumpang yang diperoleh dari berbagai sumber.
"Aplikasi Go-Jek menggunakan data mentah mengenai lokasi pick-up/drop-off yang diambil dari berbagai macam sumber termasuk penumpang dan pengemudi," ungkap Kristy kepada KompasTekno melalui pesan singkat.
"Kami lalu menggunakan algoritma dalam menganalisa dan mengembangkan data peta untuk terus mengembangkan user experience kami," lanjutnya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.