Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024

Go-Jek Diduga Menjiplak Peta Grab di Singapura

Kompas.com - 13/12/2018, 17:03 WIB
|
Editor Oik Yusuf

KOMPAS.com — Go-Jek baru saja menjejakkan kaki di Singapura akhir November lalu. Tak lama kemudian berembus kabar bahwa perusahaan ride sharing asal Indonesia itu menyalin data peta milik pesaingnya, Grab, untuk wilayah operasional Singapura.

Indikasinya adalah sejumlah titik penjemputan milik Grab yang muncul dalam peta di aplikasi Go-Jek Singapura.

Titik-titik penjemputan tersebut telah dibuat oleh Grab sebelum Go-Jek mulai merambah Singapura. Grab membuat titik penjemputan ini secara khusus berdasarkan feedback dari pengendara dan pengguna di Negeri Singa.

Khusus Grab, malah dicomot Go-Jek?

Menurut informasi yang dirangkum KompasTekno dari Mothership, Kamis (13/12/2018), di aplikasi Go-Jek versi Singapura tertera beberapa titik penjemputan yang sebenarnya merupakan pick-up points untuk taksi.

Padahal, Go-Jek di Singapura menyediakan ride sharing kendaraan pribadi atau biasa disebut sebagai private-hire vehicle (PHV) yang tak boleh melakukan penjemputan penumpang dari pick-up points taksi, menurut peraturan dari otoritas setempat.

Salah satu titik penjemputan untuk klien khusus Grab yang muncul di aplikasi Go-Jek Singapura, berdasarkan tangkapan Mothership.sg.Mothership.sg Salah satu titik penjemputan untuk klien khusus Grab yang muncul di aplikasi Go-Jek Singapura, berdasarkan tangkapan Mothership.sg.
Ini berbeda dengan Grab yang memang menyediakan layanan pemesanan taksi (bukan mobil pribadi) sehingga memunculkan dugaan bahwa Go-Jek  menjiplak data peta Grab, kalau bukan sengaja melanggar regulasi di Singapura.

Selain itu, ada beberapa pula titik penjemputan lain di aplikasi Go-Jek yang diketahui merupakan pick-up points khusus untuk klien korporasi Grab.

Salah satu titik tersebut berada di sekitar Singapore General Hospital yang menampilkan alamat "SDA Centre, Blk 5, Level 1".

Menurut pihak Grab, titik penjemputan ini memang dibuat khusus atas permintaan pihak rumah sakit untuk mempermudah penjemputan pasien.

Anehnya, titik penjemputan beralamat "SDA Centre, Blk 5, Level 1" yang sama juga muncul pada aplikasi milik Go-Jek.

Contoh lain adalah titik penjemputan untuk pintu belakang bangunan dari Bukit Batok Street 22 yang disebut Wisma Alam Maritim. Sama seperti sebelumnya, titik ini juga dibuat khusus untuk pelanggan Grab dan muncul pada peta milik Go-Jek.

Ada pula titik jemput bernama GrabLanes. GrabLanes adalah titik penjemputan yang dibuat khusus untuk mempromosikan brand Grab itu sendiri.

Titik ini ditempatkan pada lokasi yang ramai dan strategis guna mempermudah penjemputan penumpang seperti di Marina Bay Sands dan Singapore Zoo.

Hal identik lainnya yang ditemukan pada peta milik Go-Jek adalah kesalahan penamaan lokasi.

Misalnya, Grab salah menuliskan nama Lee Kong Chian School of Business dengan memakai akronim "LKC" diikuti "School of Business". Kesalahan yang sama juga ditemukan di aplikasi Go-Jek.

Baca juga: Di Singapura, Go-Jek Usung Nama Gojek dan Bisa Bayar Pakai Kartu Kredit

Tanggapan Go-Jek

Menanggapi kabar ini, Kristy Nelwan, VP Corporate Communication Go-Jek, mengatakan,  pihaknya menggunakan "data mentah" untuk menentukan lokasi penjemputan penumpang yang diperoleh dari berbagai sumber.

"Aplikasi Go-Jek menggunakan data mentah mengenai lokasi pick-up/drop-off yang diambil dari berbagai macam sumber termasuk penumpang dan pengemudi," ungkap Kristy kepada KompasTekno melalui pesan singkat.

"Kami lalu menggunakan algoritma dalam menganalisa dan mengembangkan data peta untuk terus mengembangkan user experience kami," lanjutnya.

Pihak Go-Jek tak memberikan penjelasan lebih rinci tentang bagaimana persisnya proses pembuatan peta untuk aplikasinya di wilayah Singapura.

Baca juga: Go-Jek Tanggapi Rumor Struktur Perusahaan dan Kepemilikan Saham

Meski aplikasinya sudah bisa diunduh warga Negeri Singa sejak November lalu, layanan Go-Jek di Singapura sejauh ini masih berstatus beta alias dalam masa uji coba.

Tak semua pengunduh aplikasi bisa langsung menjajal layanan Go-Jek di Singapura, melainkan harus menunggu "waiting list" terlebih dahulu untuk menyeimbangkan permintaan dengan ketersediaan pengemudi.

Singapura merupakan markas rival berat Go-Jek, Grab. Keduanya akan bersaing memperebutkan “kue” ride sharing di negeri tersebut.

Baca juga: Berapa Jumlah Pengguna dan Pengemudi Go-Jek?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Sumber Mothership
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke