Lama menunggu, sang pegawai akhirnya muncul dengan iPhone milik Hillard yang telah dibungkus dan mengatakan akan mengirimnya ke tim teknisi.
"Manajernya kemudian menemui saya dan bilang kalau ini cara satu-satunya agar saya menerima penggantian ponsel," jelasnya.
Tidak ada pilihan lain yang diberikan oleh pihak Apple Store dan tidak ada yang bisa mereka lakukan untuk Hillard, jika mereka tidak mengambil iPhone rusak tadi. Ketika Hillard bertanya tentang celananya yang rusak akibat terbakar, pihak Apple Store juga mengatakan tidak bisa menjanjikan apa pun.
"Saya keluar dari toko sekitar satu jam sebelum ditutup dan merasa kecewa dengan layanan di sana, saya mengambil kembali iPhone saya yang rusak dan pulang," ungkapnya.
Sampai di rumah ia menghubungi Apple Care yang disambungkan ke senior ahli bagian keamanan. Ia pun menceritakan kejadian dari awal seperti yang ia lakukan di Apple Store.
Kemudian, Hillard diminta mengirimkan e-mail dan menyertakan foto-foto iPhone yang terbakar, celananya yang rusak, dan luka apa saja yang ditimbulkan.
Namun, dengan pertimbangan area luka, Hillard hanya menjelaskan bagian mana yang terluka akibat terbakar tanpa melampirkan fotonya. Seorang supervisor lantas menawarkannya unit iPhone XS Max baru kepada Hillard.
Menurutnya, penggantian iPhone baru masih belum cukup untuk mengganti kerusakan yang ditimbulkan, termasuk celana sepatu, dan cedera yang dialaminya. Ia mengatakan kecewa dengan perusahaan besar sekaliber Apple dan mempertimbangkan jalur hukum.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.