Cara kerja sistem ini adalah dengan membuat priorotas, memilah dan memilih fitur mana yang akan "dimatikan" terlebih dahulu, guna mengurangi tekanan dan beban server.
Misalnya, fitur read receipt, atau tanda pesan sudah dibaca, akan dinon-aktifkan sementara guna menambah alokasi resource untuk pesan-pesan yang akan dikirim.
Lalu bisa juga teknisi Messenger mematikan tanda bulatan hijau "online" , yang turut meringankan beban server.
Contoh lainnya lagi, Messenger akan menunda informasi mendetail tentang pesan-pesan lama sebelumnya untuk sementara waktu, guna meringankan beban CPU server.
Dengan demikian, pesan yang keluar masuk akan diprioritaskan terlebih dahulu agar bisa diterima dengan cepat tanpa lag.
3. Fitur Scheduler dan Batch
Cara ketiga, para teknisi Messenger menggarap proyek bertajuk "scheduler". Scheduler ini memungkinkan sistem untuk menyatukan beberapa pesan yang isinya mirip.
Nantinya, penyatuan dengan prinsip "afinitas" ini bakal meringankan beban server, lantaran pesan serupa bakal dikirim secara grup.
Proses ini, menurut Isacc, bakal meringankan beban CPU, karena server menerima permintaan proses pengiriman pesan hanya sekali untuk sejumlah kumpulan pesan, daripada harus mengirimnya satu per satu sebagai sebuah proses.
Baca juga: Gara-gara Bug, Pesan Lama Bermunculan di Facebook Messenger
Walhasil, latensi server pun akan berkurang beberapa milidetik, sehingga semua pesan pun bisa terkirim dengan lancar.
Server Facebook masih mampu menangani ramainya miliaran pengguna yang kirim pesan lewat aplikasi tersebut, pada awal tahun 2018 tanpa delay berarti.
Namun, jika server Messenger terjangkit lag berlebih karena dijejali pesan secara bersamaan, maka salah satu dari ketiga hal tersebut akan dijadikan alternatif solusi meringankan beban server.
Ditambah, beberapa teknisi pun tengah siaga di beberapa tempat untuk siap mengaktifkan solusi tersebut terkait masalah yang mungkin akan terjadi jelang malam tahun baru 2019 nanti, sebagaimana dirangkum KompasTekno dari Ieee.org, Senin (31/12/2018).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.