Trik mengurangi tanggung jawab
Selain GramGorilla, ada 16 layanan penjual followers lainnya yang dihimpun Josh Contine.
Nama-namanya adalah SocialUpgrade, MagicSocial, EZ-Grow, Xplod Social, Macurex, GoGrowthly, Instashop/IG Shops, TrendBee, JW Social Media Marketing, YR Charisma, Instagrocery, Social Sensational, SocialFuse, We Grow Social, IG Wildfire, dan Glamflare.
TrendBee dan Gramflare ditemukan masih beroperasi pasca Instagram mengaku telah membersihkan semua layanan spam tersebut. Berikutnya, ada lagi lima akun serupa yang ditemukan.
Masing-masing adalah FireSocial, InstaMason/IWentMissing, NexStore2019, InstaGrow, dan Servantify, sebagaimana dihimpun KompasTekno, Rabu (16/1/2019).
Baca juga: Instagram Bisa Posting Foto dan Video ke Banyak Akun Sekaligus, Begini Caranya
Josh Contine lantas menghubungi GoGrowthly untuk menanyakan apakah pihaknya tahu soal kebijakan Instagram yang melarang keras bisnis tersebut. Jawabannya cukup jujur dan berbahaya, sehingga sang perwakilan menolak identitasnya diumbar.
“Kami tentu saja melanggar aturan Instagram. Kami masuk dan menumpang layanan gratis mereka untuk menghasilkan duit dan tidak memberikan pendapatan besar bagi mereka,” Josh Contine menuturkan.
“Instagram tak suka cara kami. Kami menggunakan proxy pribadi tergantung pada lokasi geografis klien. Ini semacam trik untuk mengurangi segala bentuk tanggung jawab,” ia menambahkan.
Melihat kesadaran dan optimisme penjual follower via spam tersebut, agaknya Instagram perlu berstrategi lebih jitu untuk membasmi layanan-layanan penyedia jasa macam ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.