Josh Contine lantas menghubungi GoGrowthly untuk menanyakan apakah pihaknya tahu soal kebijakan Instagram yang melarang keras bisnis tersebut. Jawabannya cukup jujur dan berbahaya, sehingga sang perwakilan menolak identitasnya diumbar.
“Kami tentu saja melanggar aturan Instagram. Kami masuk dan menumpang layanan gratis mereka untuk menghasilkan duit dan tidak memberikan pendapatan besar bagi mereka,” Josh Contine menuturkan.
“Instagram tak suka cara kami. Kami menggunakan proxy pribadi tergantung pada lokasi geografis klien. Ini semacam trik untuk mengurangi segala bentuk tanggung jawab,” ia menambahkan.
Melihat kesadaran dan optimisme penjual follower via spam tersebut, agaknya Instagram perlu berstrategi lebih jitu untuk membasmi layanan-layanan penyedia jasa macam ini.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.