Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 20/01/2019, 08:39 WIB
Bill Clinten,
Reska K. Nistanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Huawei kembali diserang oleh pemerintah AS. Setelah diserang berbagai tuduhan mata-mata, kali ini Departemen Kehakiman AS menuding raksasa China itu mencuri rahasia dagang dari mitra operator seluler AS, T-Mobile.

Hal ini disebabkan oleh salah satu karyawan Huawei yang diduga mencuri teknologi robot T-Mobile bertajuk "Tappy" pada 2014 silam.

Karyawan Huawei diduga memasukkan satu robot Tappy ke tas laptopnya ketika company visit, lalu tak dikembalikan lagi.

Menurut laporan gugatan, karyawan Huawei tersebut tak hanya mencuri robot, tapi juga mencuri informasi jeroan teknologi robot T-Mobile.

Walhasil, dengan teknologi hasil curian ini, Huawei diduga telah meraup keuntungan ratusan juta dollar AS berkat teknologi T-Mobile.

Huawei sempat menentang dugaan ini lewat gugatan, namun pihaknya kemudian menyadari karyawannya memang berbuat tak pantas, yang berujung ke penyelidikan Departemen Kehakiman AS.

Baca juga: Lagi, Petinggi Huawei Ditahan Atas Tuduhan Mata-Mata

Hingga saat ini, penyelidikan masih dilakukan Departemen Kehakiman AS dan tengah berada dalam tahap lanjutan.

Namun, penyelidikan ini dalam sewaktu-waktu bisa berujung vonis dan dakwaan kepada Huawei.

Rekam jejak T-Mobile - Huawei

Jika dilihat kebelakang, kejadian ini bermula dari tahun 2014. Kala itu, T-Mobile diketahui menggaet Huawei untuk membuat ponsel khusus T-Mobile.

Di masa ini, karyawan Huawei disebut mencuri salah satu robot T-mobile yang biasanya digunakan untuk tahap pengecekan kualitas (QC) dan simulasi penggunaan ponsel.

Setelah tiga tahun, juri AS memutuskan untuk berpihak ke T-Mobile dan mengatakan operator AS itu berhak atas nilai kerugian yang ditimbulkan Huawei sebesar 4,8 juta dollar AS akibat pelanggaran kontrak.

Pihak T-Mobile juga menuduh Huawei mencuri source code dan rahasia dagang dari perusahaan lainnya.

Meski begitu, belum diketahui apa saja perusahaan lain yang dirugikan Huawei itu mengingat Departemen Kehakiman AS, T-Mobile, dan Huawei juga bungkam terkait temuan WSJ, sebagaimana dirangkum KompasTekno dari AndroidAuthority, Minggu (20/1/2019).

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com