KOMPAS.com - Produsen drone DJI memecat sejumlah pegawai yang terbukti korupsi. Kerugian perusahaan diperkirakan mencapai 1 miliar yuan atau setara Rp 2 triliun.
Penemuan ini berdasarkan hasil penyelidikan internal, menyusul adanya kejanggalan pembiayaan suku cadang dalam jumlah besar.
Beberapa pegawai DJI terbukti menggelembungkan anggaran suku cadang untuk masuk kantong pribadi. Tak disebutkan secara spesifik berapa jumlah pegawai yang terlibat, namun dikatakan ada banyak dan praktiknya meluas.
Ini menandai kasus korupsi internal terbesar di antara raksasa teknologi China. DJI masih terus mendalami kasus ini dengan bantuan penegak hukum.
Juru bicara DJI, Hong Yongxing, mengatakan pihaknya bakal memperkuat pengawasan internal pasca insiden ini. Jalur bagi pegawai untuk melaporkan rekan mereka yang melanggar pun bakal dipermudah.
Baca juga: DJI Perkenalkan Osmo Pocket, Kamera Gimbal Seukuran Telapak Tangan
“Kami mengambil langkah-langkah untuk memperketat pengawasan. Kami juga menyediakan channel baru bagi pegawai untuk melaporkan pelanggaran sesamanya secara rahasia dan anonim,” kata Hong Yongxing, sebagaimana dihimpun KompasTekno, Selasa (22/1/2019), dari Bloomberg.
DJI memimpin industri drone global selama tiga kuartal berturut-turut. Portofolio produknya beragam, mulai yang menyasar konsumen umum hingga enterprise. Rentang harganya pun lebar, sehingga masuk ke berbagai segmen.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.