Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Huawei Masih Merilis Ponsel Papan Bawah di Indonesia

Kompas.com - 29/01/2019, 14:35 WIB
Yudha Pratomo,
Oik Yusuf

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Vendor smartphone asal China, Huawei mengatakan akan fokus mengincar pasar ponsel pintar kelas flagship dan middle-end di Indonesia.

Meski demikian, Huawei masih enggan untuk "membunuh" ponsel-ponsel kelas low-end miliknya.

Hal tersebut diutarakan oleh Fisher Jiang, Country Head of Huawei Device Indonesia. Menurut Fisher, masih ada ponsel entry-level Huawei yang dibawa ke Indonesia.

"Strategi kami sudah jelas fokus ke middle dan high-end, tetapi masih ada ponsel entry-level yang kami bawa. Beberapa waktu lalu kami bawa Huawei Y7 Pro ke Indonesia," ungkapnya kepada KompasTekno dalam sesi wawancara, Selasa (29/1/2019), di Jakarta.
 
Kendati demikian, ia tidak menjabarkan lebih rinci strategi seperti apa yang akan dijalankan untuk mendongkrak pangsa pasar di Indonesia.

Jim Xu, Vice President Huawei Consumer Business Group.KOMPAS.com/ GITO YUDHA PRATOMO Jim Xu, Vice President Huawei Consumer Business Group.
Baca juga: Huawei Y7 Pro (2019) Meluncur, Harga Rp 2,5 Juta

Sementara itu dalam sesi yang sama, Jim Xu, Vice President Huawei Consumer Business Group, mengatakan bahwa pembeda paling mencolok antara Huawei dengan brand lain memang datang dari segmen ponsel kelas atas.

Sementara ponsel kelas middle-end masih sangat terjangkau untuk konsumen Indonesia.

"Low-end sudah terlalu banyak, jadi bukan hal yang terlalu penting untuk kami. Kami tetap akan membawa ponsel low-end tapi tidak sebanyak sebelumnya," ungkap Jim kepada KompasTekno.

Saat ini, Huawei sendiri memiliki setidaknya empat jenis ponsel yang menyasar segmen yang berbeda di Indonesia. Ponsel seri Y untuk segmen bawah, ponsel seri Nova untuk pasar menengah, sementara Mate dan P untuk pasar kelas atas.

"Dari perspektif teknologi, kami ingin memberi sesuatu yang baru. Premium hanya salah satu dari segmentasi, kami masih akan membawa perangkat premium lainnya, bukan hanya smartphone, seperti misalnya PC," kata Jim.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com