Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Cara Menangkal Serangan Siber bagi Perusahaan Digital

Kompas.com - 31/01/2019, 08:02 WIB
Wahyunanda Kusuma Pertiwi,
Reska K. Nistanto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menurut data yang dihimpun Kaspersky, dalam periode 1-7 Juli 2017, Indonesia mendapatkan 902.559 serangan jaringan. Jumlah tersebut menempatkan Indonesia sebagai negara paling rentan serangan siber saat itu.

Hal ini menjadi lampu kuning Indoensia yang diprediksi menjadi negara dengan ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara pada 2025 mendatang. Jika dirunut, ancaman keamanan siber (cyber security) semakin canggih. Mulai dari serangan virus, phising, hingga ransomware.

Menurut Aman Dhingra, Associate Partner and Co-Leader, Southeast Asia Cybersecurity Practice, McKinsey & Company, serangan siber sangat merugikan, karena akan menghambat operasional.

Ia mengatakan perlunya ketahanan digital perusahaan, sebagai langkah antisipasi jika terjadi serangan siber.

Setidaknya ada tujuh hal yang perlu disiapkan perusahaan digital dalam meningkatkan ketahanan digital, sebagaimana dipaparkan Aman dalam acara diskusi Cyber Security bersama McKinsey & Company di Jakarta, Rabu (30/1/2019).

Baca juga: Serangan Cyber Makin Kencang, Indonesia Sudah Siap?

1. Memprioritaskan aset informasi

"Tidak semua informasi bisa Anda selamatkan," jelas Aman.
Itu artinya, perusahaan harus memilah informasi apa saja yang harus dilindungi secara optimal.

Misalnya riwayat transaksi pelanggan, riwayat kesehatan pegawai, data gaji karyawan, dan data pribadi lainnya.

2. Mendidik dan melatih semua pihak di dalam organisasi

Dalam hal ini, Aman menekankan bahwa pelatihan keamanan siber tidak hanya berlaku bagi para teknisi IT. Sebab masalah keamanan siber bukan sekadar masalah IT.

"Kita telah melihat kasus serangan siber yang terjadi, mengakibatkan kerugian hingga miliaran dollar AS. Itu bukti jika serangan siber bukan hanya masalah IT tapi masalah bisnis," papar Aman.

Pelatihan perlu diadakan untuk seluruh pegawai perusahaan sebab serangan siber bisa menyusup melalui tindakan sederhana seperti pegawai yang mengklik tautan tidak aman, mencolokan USB terinfeksi ke perangkat kantor, dan sebagainya.

3. Integrasikan ketahanan siber ke dalam proses perusahaan secara luas

Aman mengatakan bahwa keamanan siber merupakan masalah non-finansial yang kompleks. Tapi apabila sudah kadung terjadi, kerugian finansial besar akan ditanggung.

Itu sebabnya menurut Aman, perusahaan harus mulai memikirkan ketahanan siber ke seluruh proses perusahaan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com