Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Smartphone Bakal Makin Diincar Penjahat Siber, Ini Alasannya

Kompas.com - 07/02/2019, 19:19 WIB
Bill Clinten,
Oik Yusuf

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Penggunaan ponsel pintar alias smartphone semakin meluas, termasuk di Indonesia.

Sebuah laporan yang dipublikasikan oleh Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia tahun lalu, misalnya, menyebutkan bahwa kepemilikan smartphone di area urban di Indonesia mencapai 70,96 persen.

Perkembangan tersebut berpotensi diiringi oleh pertumbuhan kejahatan siber yang diprediksi bakal makin membidik pengguna ponsel pada tahun 2019 ini.

Baca juga: 7 Cara Menangkal Serangan Siber Bagi perusahaan Digital

Paling tidak begitulah menurut Dony Koesmandarin, Territory Channel Manager Kaspersky Lab Indonesia, saat ditemui sejumlah wartawan dalam sebuah acara yang digelar Kaspersky di Jakarta, Kamis (7/2/2019).

Dony menjelaskan bahwa ada tiga faktor di balik tren pertumbuhan kejahatan siber yang mengincar smartphone.

1. Smartphone semakin mudah dimiliki dan semua serba online

Menurut Dony, kehadiran ponsel yang semakin terjangkau tak bisa dipungkiri menjadi faktor utama yang berkontribusi pada jumlah kejahatan siber.

Ketersediaan jaringan internet yang semakin meluas serta harga paket data yang cenderung terus menurun pun dapat memicu tingginya kejahatan siber.

Selain itu, pergerakan ekonomi digital dengan tren cashless pun bisa menjadi sasaran empuk para pelaku kejahatan siber.

Transaksi online, seperti bayar parkir, sistem pembayaran transportasi, dan lain-lain, rentan menjadi sasaran serangan siber.  

2. Aplikasi di smartphone sudah berjubel

Serangan siber juga didukung oleh berbagai aplikasi mobile yang jumlahnya sudah sangat banyak.

"Hampir semua perusahaan punya aplikasi Android," ujar Dony.

Maraknya perusahaan teknologi finansial (fintech) pun juga mengundang kejahatan siber lantaran pengguna melakukan aktivitas finansialnya melalui jaringan Internet.

3. Pengguna masih belum menyadari pentingnya sistem keamanan

Terkait maraknya aplikasi ponsel, kebijakan pengguna dalam memakai perangkat juga dijadikan sorotan.

Dengan segala kemudahan yang diberikan oleh teknologi yang ada pada smartphone, pelaku kejahatan siber pun dapat dengan mudah mengumpulkan data para penguna dari dunia maya

Hal ini bisa terjadi karena sebagian pengguna masih belum paham akan pentingnya sistem keamanan di smartphone mereka.

Baca juga: 7 Tren Baru Serangan Siber di Indonesia Menurut Kaspersky

Misalnya, Dony menggambarkan bahwa ketika aplikasi meminta izin (permission) untuk mengakses data tertentu dari ponsel, misalnya daftar kontak atau call log, banyak pengguna kerap mengizinkan begitu saja menekan tombol "Allow" atau "Izinkan" tanpa pikir panjang.

"Kebanyakan hanya menekan 'Allow' saja, agar aplikasi tersebut bisa segera digunakan," ujar Dony.

Padahal, menurut Dony perizinan data ini memungkinkan pembuat aplikasi atau pihak yang tak bertanggung jawab mengumpulkan data-data pengguna dari ponsel.

Beberapa faktor inilah yang membuat smartphone bakal makin dilirik oleh para pelaku kejahatan siber.

Dony pun mengingatkan agar pengguna semakin selektif memasang aplikasi dengan lebih dulu melihat ulasan dan kegunaan aplikasi yang tercantum di toko aplikasi.
 
“Pastikan betul-betul tahu kegunaan aplikasi tersebut dan memang benar-benar dibutuhkan," pungkas Dony.

Jangan lupa follow Twitter KompasTekno dan Facebook KompasTekno untuk mendapatkan berita-berita terbaru. Tak ketinggalan juga subscribe channel YouTube KompasTekno untuk menonton video-video seru seputar teknologi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kacamata Pintar Meta 'Ray-Ban' Sudah Bisa Dipakai Video Call WhatsApp

Kacamata Pintar Meta "Ray-Ban" Sudah Bisa Dipakai Video Call WhatsApp

Gadget
Tanggal Rilis Game terbaru Hoyoverse Bocor di App Store

Tanggal Rilis Game terbaru Hoyoverse Bocor di App Store

Game
Revisi UU Penyiaran, KPI Bisa Awasi Konten Netflix dan Layanan Sejenis

Revisi UU Penyiaran, KPI Bisa Awasi Konten Netflix dan Layanan Sejenis

e-Business
Revisi UU Penyiaran Digodok, Platform Digital Akan Diawasi KPI

Revisi UU Penyiaran Digodok, Platform Digital Akan Diawasi KPI

Internet
Arti Kata NT, Bahasa Gaul yang Sering Dipakai di Medsos dan Game

Arti Kata NT, Bahasa Gaul yang Sering Dipakai di Medsos dan Game

Internet
Profil Lee Jae-Yong, Bos Besar Samsung yang Jadi Orang Terkaya di Korea Selatan

Profil Lee Jae-Yong, Bos Besar Samsung yang Jadi Orang Terkaya di Korea Selatan

e-Business
Tablet Samsung Galaxy Tab S6 Lite 2024 Resmi di Indonesia, Ini Harganya

Tablet Samsung Galaxy Tab S6 Lite 2024 Resmi di Indonesia, Ini Harganya

Gadget
WhatsApp Dituduh Bocorkan Informasi Warga Palestina ke Israel, Ini Faktanya

WhatsApp Dituduh Bocorkan Informasi Warga Palestina ke Israel, Ini Faktanya

Internet
Cara Mengaktifkan eSIM Telkomsel di HP Android dan iPhone

Cara Mengaktifkan eSIM Telkomsel di HP Android dan iPhone

e-Business
Razer Perkenalkan Kishi Ultra, Controller Game dengan 'Sensa HD Haptics'

Razer Perkenalkan Kishi Ultra, Controller Game dengan "Sensa HD Haptics"

Gadget
10 Cara Menghilangkan Iklan di HP Tanpa Aplikasi Tambahan, Mudah dan Praktis

10 Cara Menghilangkan Iklan di HP Tanpa Aplikasi Tambahan, Mudah dan Praktis

Gadget
Rawan Rusak, Aksesori FineWoven iPhone dan Apple Watch Dihentikan?

Rawan Rusak, Aksesori FineWoven iPhone dan Apple Watch Dihentikan?

Gadget
Fitur Penerjemah Kalimat Instan Pakai  'Circle to Search' Sudah Bisa Dicoba di Indonesia

Fitur Penerjemah Kalimat Instan Pakai "Circle to Search" Sudah Bisa Dicoba di Indonesia

Software
Triwulan I-2024, Transaksi Judi Online di Indonesia Tembus Rp 100 Triliun

Triwulan I-2024, Transaksi Judi Online di Indonesia Tembus Rp 100 Triliun

e-Business
Polres Jakarta Selatan Tangkap Mantan Atlet E-sports Terkait Kasus Narkoba

Polres Jakarta Selatan Tangkap Mantan Atlet E-sports Terkait Kasus Narkoba

Game
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com