Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Netflix Simpan Plot Pilihan Penonton di Serial "Black Mirror: Bandersnatch"

Kompas.com - 17/02/2019, 08:13 WIB
Wahyunanda Kusuma Pertiwi,
Reska K. Nistanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Netflik membuat terobosan baru di salah satu serial andalannya Black Mirror. Di episode teranyarnya berjudul "Bandersnacth" yang rilis akhir tahun 2018 lalu, Netflix menawarkan pengalaman menonton secara interaktif untuk menentukan akhir cerita.

Sepanjang tayangan, penonton akan diberikan pilihan yang bersifat trivial, misalnya sereal apa yang ingin dimakan, menerima atau menolak tawaran, dan memilih kaset mana yang ingin didengarkan.

Pilihan-pilihan trivial tersebut akan muncul di beberapa adegan dan penonton bisa memilih langsung dari perangkat yang digunakannya untuk menonton.

Ternyata, inovasi hiburan ini membawa masalah di belakang. Seorang periset kebijakan teknologi, Michael Veale dari University College London, menemukan bahwa Netflix mengumpulkan dan menyimpan semua pilihan penonton dalam serial Bandersnatch.

Baca juga: Netflix Bikin Film yang Alurnya Bisa Dipilih Penonton

Veale meminta data ini dari Netflix dengan mengacu pada undang-undang perlindungan data pengguna yang berlaku di Eropa (General Data Protection Regulation/GDPR). Netflix pun tidak membantah tuduhan tersebut.

Pihaknya membenarkan telah melacak setiap keputusan yang dipilih penonton dan menyimpan data tersebut setelah penonton selesai menyaksikan Bandersnatch.

Kepada Veale, Netflix mengaku bahwa penyimpanan agregat pilihan para penontonnya, bertujuan untuk meningkatkan model storytelling dalam konteks tayangan atau film.

Masalah yang dihadapi Netflix tak hanya soal pengoleksian data. Netflix juga tidak meminta izin pengguna terlebih dahulu untuk mengoleksi data mereka.

Dilansir KompasTekno dari Mobile Syrup, Minggu (17/2/2019), Veale mengatakan bahwa tujuannya mengungkapkan masalah ini adalah untuk mengedukasi.

Ia ingin membuktikan pada pengguna, khususnya masyarakat Eropa, bahwa mereka bisa menggunakan hukum data untuk mempelajari lebih lanjut tentang informasi apa yang dikoleksi perusahaan.

Isu perusahaan yang mengoleksi dan menyimpan data pengguna memang sedang menjadi sorotan.

Terlebih bagi perusahaan yang memanfaatkan algoritma seperti Netflix atau sebagian besar perusahaan teknologi lain dengan tujuan personalisasi.

Meski Veale mengkritisi tindakan Netflix yang mengumpulkan data penonton tanpa permisi, tapi ia mengapresiasi respons Netflix dalam menejelaskan penggunaan data secara jelas kepadanya.

Dilaporkan The Verge, setelah Veale mengirimkan salinan paspor kepada Netflix untuk mengonfirmasi identitasnya, ia menerima dua file terenkripsi. Stau file berformat PDF dan satu lagi berformat CSV.

File PDF berisi penjelasan bagaimana data digunakan, sementara file CSVmemuat semua pilihan Veale saat menonton Bandersnatch. Menurutnya, tidak banyak perusahaan mau memberikan informasi yang jelas tentang bagaimana informasi pengguna digunakan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com