Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Awas, Ratusan Aplikasi Android Ini Terjangkit "Virus Iklan"

Kompas.com - 15/03/2019, 07:08 WIB
Bill Clinten,
Oik Yusuf

Tim Redaksi

KOMPAS.com — Ratusan aplikasi Android yang tersedia di Play Store disebut telah terjangkit oleh "virus iklan" alias adware yang bisa menampilkan iklan di ponsel tanpa seizin pengguna.

Hal ini diketahui dari hasil riset tim peneliti dari CheckPoint yang menemukan bahwa terdapat setidaknya lebih dari 200 aplikasi Android yang terinfeksi adware.

Adware bisa sangat mengganggu bagi pengguna smartphone karena menampilkan iklan berupa banner atau pop-up yang memenuhi layar ponsel demi menghasilkan uang bagi si pembuat.

Tak hanya menjengkelkan, adware yang telah menginfeksi perangkat dan terus-terusan menampilkan iklan juga akan memenagruhi daya tahan baterai.

Baca juga: Google Hapus 85 Aplikasi yang Menginfeksi 9 Juta Perangkat Android

Kembali lagi ke temuan CheckPoint, mengacu pada riset tersebut, mayoritas aplikasi yang dijangkiti adware ini merupakan game jenis simulator  yang dikondisikan seperti situasi di kehidupan nyata, misalnya simulasi menjadi sopir truk, sopir bus, dan sebagainya.

Tim peneliti dari CheckPoint bahkan menyebut adware ini dengan istilah "SimBad" lantaran sebagian besar aplikasi yang terjangkit adware ini memang berasal dari game dengan genre simulation.

Menariknya, beberapa di antaranya adalah game yang telah diunduh sebanyak 5 juta hingga 10 juta kali, seperti Snow Heavy Excavator Simulator, Hoverboard Racing, Ambulance Rescue Driving, dan sejenisnya.

Jika ditotal, ratusan aplikasi tersebut sudah diunduh sebanyak 150 juta kali. Daftar aplikasi secara lengkap dapat dilihat di tautan berikut

Tim CheckPoint juga mengklaim bahwa pihaknya telah melaporkan hal ini ke Google, selaku penyedia aplikasi, dan menyebut ratusan aplikasi tersebut telah dihapus dari Play Store, sebagaimana dirangkum KompasTekno dari CheckPoint, Kamis (14/3/2019).

Orang di balik panggung

Sejatinya, SimBad memang ditanamkan di dalam sistem aplikasi sehingga tak bisa dilihat oleh pengguna awam. Namun, cara kerja dan perilaku adware bisa diamati.

Baca juga: "Cabir", Virus Pertama Smartphone Ditemukan 14 Tahun Lalu

Ketika pengguna telah mengunduh dan memasang aplikasi yang terjangkit SimBad pada ponselnya, aplikasi tersebut akan mengirimkan sinyal ke server pengontrol adware.

Ilustrasi langkah-langkah serangan adware di ponselCheckPoint Ilustrasi langkah-langkah serangan adware di ponsel

Setelah adware terpasang, orang di balik panggung yang mengontrol server tersebut bisa melakukan hal-hal yang tidak diinginkan ke ponsel pengguna.

Misalnya, "memaksa" pengguna untuk membuka link situs adware/phishing atau penipuan di peramban ponsel serta mengalihkan (redirect) pengguna ke Play Store untuk membuka aplikasi berbahaya yang telah diatur oleh pelaku yang menanam adware itu.

Baca juga: 13 Game Balap di Play Store Ini Terinfeksi Malware

Aplikasi yang disusuip adware SimBad juga bisa mengunduh dan memasang aplikasi "remote", yakni aplikasi berbahaya untuk mengendalikan smartphone pengguna dari jauh tanpa diketahui.

Buang untuk mencegah

Untuk mencegah aplikasi yang terjangkit SimBad ini berjalan di ponsel, pengguna  bisa membuang (uninstall) aplikasi yang bersangkutan.

Pengguna juga bisa memperhatikan perilaku aplikasi yang berjalan di ponsel. Jika ketika membuka aplikasi pengguna disodorkan oleh banyak iklan, atau dialihkan ke sebuah situs melalui peramban secara paksa, aplikasi tersebut patut dicurigai.

Pengguna juga bisa memanfaatkan aplikasi antivirus untuk mencegah aplikasi berbahaya yang mengandung adware atau program jahat lain.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com