Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terlalu Asyik Main PUBG, 16 Mahasiswa India Ditangkap Polisi

Kompas.com - 16/03/2019, 11:17 WIB
Bill Clinten,
Oik Yusuf

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Game PUBG Mobile kembali membuat heboh jagat maya negeri India. Baru-baru ini, kepolisian kota Rajkot, negara bagian Gujarat, menangkap 10 orang mahasiswa karena bermain game Player Unknown's Battlegrounds (PUBG) Mobile.

Penangkapan itu terjadi pada hari Rabu (13/3/2019), selang satu minggu setelah aturan larangan bermain PUBG diterapkan di negara bagian Gujarat.

Pihak kepolisian juga dilaporkan menangkap 6 mahasiswa yang berumur 18 hingga 22 tahun, pada Kamis (14/3/2019) pagi waktu setempat. Jumlah total mahasiswa yang dibekuk karena main PUBG Mobile di negara bagian ini pun mencapai 16 orang.

Baca juga: Anak SD di India Dilarang Main Game PUBG

Pihak kepolisian kota Rajkot mengatakan, para mahasiswa tersebut tertangkap basah saat sedang asyik bermain PUBG Mobile dengan rekan-rekannya.

"Permainan ini amat adiktif dan para mahasiswa itu terlalu asyik bermain sehingga mereka tak menyadari polisi datang mendekat," kata pihak kepolisian seperti dirangkum KompasTekno dari Android Authority, Sabtu (16/3/2019).

Seluruh mahasiswa tersebut tidak dipenjara, tapi dilepaskan dengan uang jaminan. Meski begitu, ponsel yang mereka gunakan untuk bermain PUBG Mobile telah disita polisi untuk kepentingan proses investigasi lanjutan.

Dianggap berdampak buruk

Pemerintah Gujarat memang telah menjadikan PUBG Mobile sebagai permainan terlarang lantaran dianggap berdampak buruk terhadap perilaku, perbuatan, dan perkataan bagi mereka yang memainkannya.

Sejauh ini, Gujarat adalah satu-satunya negara bagian di India yang melarang game ber-genre Battle Royale tersebut. Artinya, negara bagian lain di India tidak melarang game PUBG Mobile secara hukum.

Para orangtua dan pendidik juga menilai permainan itu memicu kekerasan dan membuat para pelajar tak mempedulikan pelajaran sekolah mereka.

Baca juga: PUBG Disebut "Game Iblis" di India

Seorang menteri di negara bagian Goa bahkan menggambarkan PUBG sebagai "setan di setiap rumah" karena pengaruhnya yang sangat adiktif untuk mereka yang memainkannya.

Bulan lalu, seorang ibu mengeluh kepada PM Narendra Modi terkait putranya yang kecanduan permainan online itu.

Beberapa waktu lalu juga, di India, seorang bocah dilaporkan bunuh diri gara-gara tidak dibelikan smartphone untuk bermain PUBG oleh orang tuanya.

Terkejut dilarang

Menanggapi penangkapan belasan mahasiswa yang main PUBG Mobile, PUBG Corporation selaku pengembang game tersebut mengatakan bahwa sebuah game semestinya dinikmati sebagai hiburan dan bertanggung jawab (tidak kecanduan). 

"Karena itu kami terkejut mengetahui bahwa otoritas lokal di beberapa kota telah memutuskan untuk memberlakukan larangan bermain game kami," ujar PUBG Corporation.

Ditambahkan bahwa PUBG Corporation tengah berupaya untuk memperkenalkan bagaimana cara memainkan game PUBG secara "sehat" di India seperti membatasi jam main untuk gamer di bawah umur.

Baca juga: Gara-gara Ponsel PUBG, Bocah Asal India Gantung Diri

Bluehole selaku perusahaan induk PUBG Corporation turut menyatakan bakal menjadi "anggota yang bertanggung jawab" dalam ekosistem gaming.

"Kami terus bekerja sama dengan para orang tua, pendidik, serta lembaga pemerintah dan mendengarkan masukan-masukan mereka," tulis Bluehole dalam sebuah pernyataan yang dirilis bulan lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com