Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Facebook Hapus 1,5 Juta Video Penembakan di Selandia Baru

Kompas.com - 18/03/2019, 12:59 WIB
Wahyunanda Kusuma Pertiwi,
Oik Yusuf

Tim Redaksi

Sumber ENGADGET

KOMPAS.com - Video aksi teror penembakan di masjid Al Noor di Christchurch, Jumat (15/3/2019), beredar luas di media sosial. Perdana Menteri Selandia Baru, Jacinda Ardern, pun meminta Facebook untuk mengatasi peredaran video terkait.

Permintaan tersebut segera ditanggapi Facebook. Melalui akun Twitter resminya, Facebook mengklaim telah menghapus 1,5 juta video di seluruh dunia dalam 24 jam setelah video tersebut diunggah ke jejaring sosialnya.

Dari jumlah itu, 1,2 juta video langsung diblokir saat pertama kali diunggah. Tak hanya video orisinil, video penembakan yang telah di-edit juga telah dihapus.

Baca juga: Disinggung Teroris Selandia Baru, Begini Reaksi YouTuber PewDiePie

"Untuk menghormati orang-orang yang terdampak tragaedi ini, berikut keprihatinan otoritas setempat, kami juga menghapus semua versi video hasil editing yang tidak menunjukkan konten kekerasan," ujar Mia Garlick, perwakilan Facebook Selandia Baru.

Setelah insiden penembakan terjadi, Facebook juga mengatakan telah menarik semua posting yang berisi pujian atau dukungan pada aksi ini, sekaligus bekerjasama dengan polisi Selandia Baru untuk penyelidikan lebih lanjut.

Sengaja menyiarkan

Pelaku penembakan sengaja menyiarkan aksinya melalui Facebook. Dari manifesto yang diunggahnya, motif pelaku ditengarai mendukung agenda anti-imigran.

Meski banyak warga dunia yang prihatin dan menunjukan empati, tapi tak sedikit pula yang menyelipkan video aksi keji tersebut ke barbagai platform media sosial, seperti YouTube, Instagram, atau Twitter.

Dirangkum KompasTekno dari Engadget, Senin (18/3/2019), sekitar 300.000 kopi dari video sempat dibuat dengan sengaja lalu diunggah ke media sosial sebelum akhirnya dihapus.

Menyebarkan video lebih luas hanya akan menimbulkan ketakutan, kecemasan, dan kebencian, sesuai dengan kehendak pelaku teror.

Facebook sendiri memadukan teknik moderasi manual dari tenaga manusia yang didukung dengan machine learning untuk melacak penyebaran video dan menghapusnya.

Baca juga: Facebook dan YouTube Hapus Video Penembakan di Masjid Selandia Baru

Namun, cara ini masih meninggalkan pekerjaan rumah untuk mempercepat penghapusan video dan membuatnya lebih sulit untuk disebar.

Selain Facebook, YouoTube juga telah melakukan yang sama. Melalui akun Twitter resminya YouTube menyatakan akan menghapus semua rekaman yang berkaitan dengan insiden ini.

"Hati kita hancur karena tragedi mengerikan hari ini di Selandia baru. Ketahuilah, bahwa kami bekerja dengan waspada untuk menghapus rekaman kekerasan apa pun," tulis YouTube lewat akun Twitternya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber ENGADGET
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com