Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jay Subyakto Beberkan Tips Bikin Video Keren dengan Galaxy S10

Kompas.com - 20/03/2019, 21:05 WIB
Andreas Lukas,
Fatimah Kartini Bohang

Tim Redaksi

BURSA, KOMPAS.com - Dua hal yang paling penting dalam membuat karya visual (foto dan video) adalah orisinalitas dan narasi. Setidaknya begitu menurut sutradara dan fotografer profesional, Jay Subyakto.

Orisinalitas, kata dia, bisa digali dari pengalaman pribadi dan analisa mengenai hal-hal sekitar. Sementara itu, narasi yang baik membutuhkan pengetahuan mendalam atas objek yang hendak difoto atau direkam.

“Ketika pergi ke suatu tempat, baca-baca dulu, rasakan dulu, karena memori dan pengetahuan di kepala kita sangat penting untuk mencari apa yang dramatis untuk dituangkan ke visual,” kata dia, Selasa (19/3/2019), dalam sesi workshop Galaxy S10 di Bursa, Turki.

Jay Subyakto lantas bercerita soal pengalamannya melancong ke Nepal beberapa saat lalu. Hanya berbekal ponsel Samsung Galaxy S10, ia mampu menghasilkan foto dan video yang tak kalah kualitasnya dengan kamera profesional.

Menurut dia, hal tersebut berkat fitur-fitur kamera yang terbenam pada Galaxy S10. Beberapa yang menjadi andalannya adalah mode perekaman “Super Steady” dan “Super SlowMo”, serta mode fotografi “Pro”.

“Galaxy S10 cocok banget untuk fotografer atau sineas yang suka bepergian, tetapi mau praktis. Hasil yang didapatkan sangat bervariasi karena fitur-fiturnya,” ia menuturkan.

Baca juga: Ini Perbedaan Kamera Galaxy S10, S10 Plus, dan S10e

Di Nepal, Jay Subyakto menyempatkan diri bertandang ke Sagarmatha (Everest) hingga ketinggian 5.000 mdpl dengan helikopter. Di sana, ia hanya diberi waktu 10 menit untuk mengabadikan momen, karena oksigen yang sangat tipis.

Jika ia membawa kamera profesional yang berat dan butuh pengaturan cukup ruwet, waktu 10 menit bisa jadi tak cukup untuk mengabadikan momen. Cuaca yang kurang mendukung pun akan membuat segalanya terasa lebih membebani.

“Di sana saya rekam video pakai Super Steady. Luar biasa nggak goyang, padahal di helikopter harusnya goyang banget,” kata dia.

Selain itu, Jay Subyakto juga memanfaatkan Super SlowMo pada Galaxy S10 untuk menambah efek dramatis dari hal-hal yang bergerak cepat. Menurut dia, fotografer dan videografer harus punya kepekaan terhadap potensi dari objek di sekeliling.

“Harus tahu, apa yang bisa dibikin dramatis? Apa yang bikin orang amazed? Contohnya saya ambil video api unggun dengan Super SlowMo dan dikasih efek BW. Saya juga videoin burung yang terbang cepat, sehingga pas diperlambat gerakannya tertangkap,” ia menjelaskan.

Baca juga: Menjajal Kamera Galaxy S10+ di San Francisco, Sebagus Apa Hasilnya?

Untuk fotografi, Jay Subyakto kerap memanfaatkan mode Pro di Galaxy S10. Ia merasa lebih bebas mengatur seperti apa hasil foto yang benar-benar ia inginkan.

“Mode Pro di Galaxy S10 persis seperti kamera profesional. Bisa atur ASA, ISO, dll. Grain-nya juga bagus, cahayanya terbaca. Ada depth-nya,” ujar dia.

Secara garis besar, ia mengatakan karya foto dan video sama saja. Bedanya, foto lebih “capture the moment”. Sementara itu, video lebih mengutamakan kemampuan narasinya.

“Kalau ambil footage film, harus tahu awalnya apa akhirnya apa. Mau jadi film pendek atau panjang. Narasi sangat penting, baik itu narasi gambar, kata, maupun musik. Harus jadi satu,” ia memungkasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com