JAKARTA, KOMPAS.com - Xiaomi akhirnya resmi meluncurkan Redmi Note 7 ke tanah air. Selama beberapa bulan belakangan, Mi Fans Indonesia ramai memperbincangkan ponsel ini.
Alasannya, Redmi Note 7 membawa desain baru dibanding lini Redmi sebelumnya. Terlebih, fitur yang ditonjolkan cukup menarik, yakni kemampuan kamera utama 48 megapiksel.
Tak ayal, banyak Mi Fans di Indonesia berusaha mendapatkan Redmi Note lebih awal dengan cara membeli ponsel ilegal alias black market (BM).
Baca juga: Diresmikan Xiaomi, Ini Harga Redmi Note 7 di Indonesia
Hal ini disayangkan oleh Steven Shi, Country Head Xiaomi Indonesia, yang hadir dalam peluncuran Redmi Note 7 di Jakarta, Kamis (21/3/2019).
"Mungkin karena permintaan yang tinggi sekali (sehingga memilih produk BM). Tapi harga ponsel black market lebih tinggi (dibanding resmi)," ujar Steven.
Ia pun mendorong Mi Fans untuk memilih produk resmi, seperti Redmi Note 7 yang akan mulai dijual di toko-toko di Indonesia pada 27 Maret mendatang.
"Dengan membeli produk resmi akan lebih banyak benefit yang diperoleh. Konsumen juga lebih tenang menggunakannya," imbuh Steven.
Kampanye #mendingresMI
Steven melanjutkan, salah satu strategi yang digerakkan Xiaomi untuk memangkas peredaran produk black market adalah dengan menggelar kampanye anti-BM berslogan #mendingresMI.
Kampanye tersebut bertujuan untuk mengedukasi para pengguna bahwa ada banyak keuntungan dengan membeli produk resmi dibanding BM.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.