KOMPAS.com - Menyambut percepatan pembangunan ekosistem digital di Indonesia, Menteri Kominfo, Rudiantara meresmikan Yayasan Next Indonesia Unicorn ( NextICorn) dalam sebuah acara di Jakarta, Jumat (5/4/2019).
Melalui pembentukan Yayasan ini, Rudiantara berharap agar industri digital bisa berkembang lebih cepat dan terjaga lebih baik dalam jangka panjang.
"Yayasan NextICorn ini suatu proses dalam pembangunan ekosistem yang sustainable sehingga industri ini dapat berkembang lebih cepat dan lebih baik," ujar Rudiantara di keterangan tertulis yang diterima KompasTekno, Minggu (7/4/2019).
Ia menambahkan, pemerintah memiliki peranan sebagai fasiliator dalam mengembangkan ekosistem digital di Indonesia sekaligus menjadi fasilitator untuk membimbing startup ke level Unicorn hingga Decacorn.
"Ke depan, yayasan ini selain memfasilitasi startup menjadi Unicorn bisa dikembangkan untuk memfasilitasi Unicorn menjadi Decacorn," imbuhnya.
Baca juga: Asal Usul Kata Unicorn di Industri Startup, Mengapa Bisa Dipakai?
Fasilitas yang disediakan oleh NextICorn sendiri tidak melulu hanya dalam hal akses bertemu dengan Ventur Capital (VC) idaman saja, namun juga membuka kesempatan pendanaan, teknologi, pemasaran, maupun dukungan model usaha.
Terkait perkembangan start up digital, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Thomas Lembong, juga menyampaikan pendapatnya tentang yayasan ini.
Ia menilai keberadaan Yayasan NextICorn akan menjadi wahana tumbuh kembang start up digital.
"Yayasan ini merupakan vehicle bagi start up untuk bisa tumbuh dan meminimalisir efek dari fenomena 'buble burst' (fenomena lonjakan harga tidak normal)," ungkap Thomas.
Dalam hal ini, menurut Thomas, BKPM tidak hanya jadi pembina para start up, namun juga berperan untuk dapat memberikan dukungan lain, seperti modal atau sponsorship.