Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Facebook Akan "Hukum" Grup yang Sering Sebar Hoaks

Kompas.com - 11/04/2019, 14:06 WIB
Wahyunanda Kusuma Pertiwi,
Reza Wahyudi

Tim Redaksi

Sumber The Verge

KOMPAS.com - Facebook terus melakukan upaya untuk membenahi reputasinya sebagai platform sarang hoaks. Upaya terbarunya menyasar laman grup-grup Facebook yang kerap membagikan hoaks dan informasi keliru, terlebih menjelang musim pemilu di berbagai negara.

Laman grup yang ketahuan rajin menyebar hoaks akan "dihukum", dengan membatasi sebaran informasinya di lini masa Facebook.

Perubahan itu cukup penting, untuk mencegah hoaks yang tersebar lebih luas, setidaknya di platform Facebook.

Jejaring sosial raksasa tersebut juga akan menyortir urutan berita, mulai dari yang sangat penting secara umum hingga berita populer. Cara ini kurang lebih sama dengan yang dilakukan Google dalam memberikan hasil pencarian.

Apabila situs sering ditautkan ke situs lain, sistem akan menganggap sumber tersebut terpercaya. Cara ini disebut akan memudahkan Facebook untuk memberitahu penggunanya apakah penerbit yang merilis berita adalah sumber terpercaya atau tidak.

Facebook juga melakukan beberapa perubahan untuk cek fakta berita dengan menyertakan "Trust Indicators" dari The Trust Project, sebuah konsorsium dari penerbit berita yang mengawal faktualitas berita online.

Tak cuma di linimasa, Facebook juga melakukan beberapa perubahan di Messenger. Beberapa fitur WhatsApp yang digunakan untuk mengurangi sebaran hoaks mulai digulirkan ke Messenger.

Salah satunya label "forwared" yang mengnindikasikan bahwa pesan yang mereka terima bukan pesan orisinil melainkan sudah diteruskan sebelumnya. Ada pula "tombol konteks" yang memungkinkan orang-orang untuk melihat detail informasi yang telah mereka kirim.

Baca juga: WhatsApp Uji Coba Fitur Pencari Gambar untuk Cegah Hoaks

Perubahan lain juga digulirkan Facebook untuk membuat penggunanya merasa lebih aman berselancar di platform jejaring sosial itu.

Dirangkum KompasTekno dari The Verge, Kamis (11/4/2019), perubahan tersebut meliputi adanya alat pemblokir yang lebih rinci dan memberikan lencana verifikasi untuk profil di Messenger.

Pengguna juga akan bisa menghapus unggahan dan komentar di sebuah grup meskipun telah meninggalkan grup tersebut. Facebook pun menambah lebih banyak informasi tentang "Page quality", termasuk apabila judul berita tersebut "clickbait" atau tidak.

Mereka juga berupaya untuk mengurangi pesebaran konten yang tidak dilarang di Instagram.
Dalam hal ini, Facebook mengatakan bahwa unggahan bernuansa seksual kemungkinan masih muncul di feed pengguna, namun tidak akan muncul di laman eksplor.

Facebook juga berjanji akan meningkatkan pengawasan moderasi grup ketika menentukan apakan grup tersebut melanggar aturan komunitas atau tidak.

Baca juga: Ini Cara Facebook Supaya Akun Pengguna yang Meninggal Tak Bikin Sedih

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber The Verge
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal Rilis Game terbaru Hoyoverse Bocor di App Store

Tanggal Rilis Game terbaru Hoyoverse Bocor di App Store

Game
Revisi UU Penyiaran, KPI Bisa Awasi Konten Netflix dan Layanan Sejenis

Revisi UU Penyiaran, KPI Bisa Awasi Konten Netflix dan Layanan Sejenis

e-Business
Revisi UU Penyiaran Digodok, Platform Digital Akan Diawasi KPI

Revisi UU Penyiaran Digodok, Platform Digital Akan Diawasi KPI

Internet
Arti Kata NT, Bahasa Gaul yang Sering Dipakai di Medsos dan Game

Arti Kata NT, Bahasa Gaul yang Sering Dipakai di Medsos dan Game

Internet
Profil Lee Jae-Yong, Bos Besar Samsung yang Jadi Orang Terkaya di Korea Selatan

Profil Lee Jae-Yong, Bos Besar Samsung yang Jadi Orang Terkaya di Korea Selatan

e-Business
Tablet Samsung Galaxy Tab S6 Lite 2024 Resmi di Indonesia, Ini Harganya

Tablet Samsung Galaxy Tab S6 Lite 2024 Resmi di Indonesia, Ini Harganya

Gadget
WhatsApp Dituduh Bocorkan Informasi Warga Palestina ke Israel, Ini Faktanya

WhatsApp Dituduh Bocorkan Informasi Warga Palestina ke Israel, Ini Faktanya

Internet
Cara Mengaktifkan eSIM Telkomsel di HP Android dan iPhone

Cara Mengaktifkan eSIM Telkomsel di HP Android dan iPhone

e-Business
Razer Perkenalkan Kishi Ultra, Controller Game dengan 'Sensa HD Haptics'

Razer Perkenalkan Kishi Ultra, Controller Game dengan "Sensa HD Haptics"

Gadget
10 Cara Menghilangkan Iklan di HP Tanpa Aplikasi Tambahan, Mudah dan Praktis

10 Cara Menghilangkan Iklan di HP Tanpa Aplikasi Tambahan, Mudah dan Praktis

Gadget
Rawan Rusak, Aksesori FineWoven iPhone dan Apple Watch Dihentikan?

Rawan Rusak, Aksesori FineWoven iPhone dan Apple Watch Dihentikan?

Gadget
Fitur Penerjemah Kalimat Instan Pakai  'Circle to Search' Sudah Bisa Dicoba di Indonesia

Fitur Penerjemah Kalimat Instan Pakai "Circle to Search" Sudah Bisa Dicoba di Indonesia

Software
Triwulan I-2024, Transaksi Judi Online di Indonesia Tembus Rp 100 Triliun

Triwulan I-2024, Transaksi Judi Online di Indonesia Tembus Rp 100 Triliun

e-Business
Polres Jakarta Selatan Tangkap Mantan Atlet E-sports Terkait Kasus Narkoba

Polres Jakarta Selatan Tangkap Mantan Atlet E-sports Terkait Kasus Narkoba

Game
Microsoft Rilis Phi-3 Mini, Model Bahasa AI Kecil untuk Smartphone

Microsoft Rilis Phi-3 Mini, Model Bahasa AI Kecil untuk Smartphone

Software
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com