Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Facebook Disebut Tetap Lacak Akun yang Sudah Non-aktif

Kompas.com - 15/04/2019, 20:12 WIB
Bill Clinten,
Reska K. Nistanto

Tim Redaksi

Sumber CNET


KOMPAS.com -
Facebook dikabarkan masih melacak penggunanya meski akun mereka dinon-aktifkan. Hal ini diketahui dari sebuah laporan yang menyebut bahwa raksasa jejaring sosial tersebut dikabarkan tetap mengumpulkan data terkait kegiatan pengguna, seperti interest dan preferensi iklan, meski akun mereka telah dinon-aktifkan. 

Kasus ini bisa menjadi sebuah sorotan pelanggaran privasi baru, lantaran makna sebuah fitur tidak sesuai dengan praktiknya.

Terlebih, praktik ini pun tidak tercantum di dalam kebijakan privasi pengguna yang tertuang di laman kebijakan Facebook.

Dengan kata lain, jika kabar ini benar adanya, maka Facebook dinilai tidak transparan lantaran tidak menjelaskan secara gamblang, terkait praktik pelacakan dan pengumpulan data pengguna yang ada di dalam masa non-aktif ini.

Baca juga: Google Ketahuan Tetap Lacak Lokasi Walau GPS Ponsel Dimatikan

Lalu, bagaimana menghentikan Facebook agar tidak melacak kita?

Harus menunggu 30 hari sebelum dihapus

Untuk saat ini, satu-satunya cara agar Facebook tidak melacak penggunanya adalah dengan menghapus akun Facebook itu sendiri.

Di dalam halaman kebijakan privasi yang sudah disebutkan di atas, Facebook mengatakan akan menghapus sekaligus berhenti mengumpulkan data dan melacak pengguna ketika mereka menghapus akun Facebook mereka masing-masing secara permanen.

Namun, tetap saja, sebelum menghapus akun Facebook, pengguna diharuskan menon-aktifkannya terlebih dahulu. 

Untuk menon-aktifkan akun, pengguna bisa pergi ke menu "Setting" di Facebook. Kemudian, pilih kolom "General" di sebelah kiri tampilan, lalu pilih sub-menu "Manage your account". 

Terakhir, klik "Deactivate your account" dan ikuti langkah selanjutnya. 

Setelah itu, pengguna harus menunggu 30 hari sejak akun tersebut dinon-aktifkan agar bisa menghapus akun Facebook secara permanen, sebagaimana dirangkum KompasTekno dari Cnet, Senin (15/4/2019). 

Ini artinya, pengguna agaknya harus rela untuk terus dihantui Facebook selama satu bulan penuh sebelum mereka lepas dari belenggu Facebook.

Hal ini pula yang bisa menambah masalah privasi baru bagi Facebook serta kian merusak citra jejaring sosial tersebut di mata publik.

Terus dilanda masalah privasi

Terkait masalah privasi, belakangan ini, Facebook sendiri memang kerap menjadi sorotan lantaran kebijakan privasi platform dan perlindungan data penggunanya.

Baca juga: Lagi-lagi, 500 Juta Data Pengguna Facebook Bocor

Belum lama ini, 540 juta data pengguna diketahui dibocorkan di server cloud publik oleh pihak ketiga.

Lalu, ada juga 600 juta password pengguna Facebook diketahui dibiarkan begitu saja di dalam teks yang utuh apa adanya (plain text) tanpa perlindungan enkripsi.

Karena masalah privasi yang bertubi-tubi ini, gerakan untuk menghapus Facebook juga sempat diserukan.

Beberapa waktu lalu, pendiri WhatsApp bahkan mengajak pengguna Facebook untuk menghapus mereka karena Facebook tampaknya tak bisa diandalkan ketika berbicara masalah perlindungan privasi pengguna.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber CNET

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penerbit 'GTA 6' PHK 600 Karyawan dan Batalkan Proyek Rp 2,2 Triliun

Penerbit "GTA 6" PHK 600 Karyawan dan Batalkan Proyek Rp 2,2 Triliun

Game
TikTok Notes, Aplikasi Pesaing Instagram Meluncur di Dua Negara

TikTok Notes, Aplikasi Pesaing Instagram Meluncur di Dua Negara

Software
HP Vivo T3X 5G Meluncur dengan Snapdragon 6 Gen 1 dan Baterai Jumbo

HP Vivo T3X 5G Meluncur dengan Snapdragon 6 Gen 1 dan Baterai Jumbo

Gadget
Siap-siap, Pengguna Baru X Twitter Bakal Wajib Bayar Buat 'Ngetwit'

Siap-siap, Pengguna Baru X Twitter Bakal Wajib Bayar Buat "Ngetwit"

Software
Daftar Paket Internet eSIM Telkomsel, PraBayar, Roaming, Tourist

Daftar Paket Internet eSIM Telkomsel, PraBayar, Roaming, Tourist

e-Business
8 Cara Mengatasi Kode QR Tidak Valid di WhatsApp atau “No Valid QR Code Detected”

8 Cara Mengatasi Kode QR Tidak Valid di WhatsApp atau “No Valid QR Code Detected”

e-Business
Ramadhan dan Idul Fitri 2024, Trafik Internet Telkomsel Naik 12 Persen

Ramadhan dan Idul Fitri 2024, Trafik Internet Telkomsel Naik 12 Persen

Internet
Tampilan Baru WhatsApp Punya 3 Tab Baru, “Semua”, “Belum Dibaca”, dan “Grup”, Apa Fungsinya?

Tampilan Baru WhatsApp Punya 3 Tab Baru, “Semua”, “Belum Dibaca”, dan “Grup”, Apa Fungsinya?

Software
HMD Perkenalkan Boring Phone, HP yang Dirancang 'Membosankan'

HMD Perkenalkan Boring Phone, HP yang Dirancang "Membosankan"

Gadget
7 HP Kamera Boba Mirip iPhone Lengkap dengan Harga dan Spesifikasinya

7 HP Kamera Boba Mirip iPhone Lengkap dengan Harga dan Spesifikasinya

Gadget
Motorola Edge 50 Ultra dan 50 Fusion Meluncur, Harga mulai Rp 6 Jutaan

Motorola Edge 50 Ultra dan 50 Fusion Meluncur, Harga mulai Rp 6 Jutaan

Gadget
Apple Investasi Rp 255 Triliun di Vietnam, di Indonesia Hanya Rp 1,6 Triliun

Apple Investasi Rp 255 Triliun di Vietnam, di Indonesia Hanya Rp 1,6 Triliun

e-Business
Ketika Sampah Antariksa NASA Jatuh ke Bumi Menimpa Atap Warga

Ketika Sampah Antariksa NASA Jatuh ke Bumi Menimpa Atap Warga

Internet
CEO Apple Bertemu Presiden Terpilih Prabowo Subianto Bahas Kolaborasi

CEO Apple Bertemu Presiden Terpilih Prabowo Subianto Bahas Kolaborasi

e-Business
'Fanboy' Harap Bersabar, Apple Store di Indonesia Masih Sebatas Janji

"Fanboy" Harap Bersabar, Apple Store di Indonesia Masih Sebatas Janji

e-Business
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com