Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Tagar di "Trending Topic" Twitter Bisa Diatur?

Kompas.com - 22/04/2019, 16:10 WIB
Yudha Pratomo,
Oik Yusuf

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kolom "Trending Topic" di Twitter kerap dijadikan arena pertempuran untuk hal-hal berbau politik karena menunjukkan tagar mana saja yang sedang banyak dibicarakan oleh tweeps.

Apakah tagar yang muncul di Trending Topic ini bisa diatur agar sesuai dengan kehendak pihak tertentu? Twitter Indonesia memastikan hal tersebut tidak bisa dilakukan.

"Tagar tidak bisa diotak-atik. Itu (otomatis) dari algoritma. Selama tidak ada indikasi spam, maka tidak akan dicabut," ujar perwakilan pihak Twitter kepada KompasTekno dalam sebuah acara di kantor Twitter di bilangan SCBD, Jakarta, Senin (22/4/2019).

Baca juga: Setelah Diadukan, Apakah Akun Atau Kicauan di Twitter Bakal Dihapus?

Memang ada aturan khusus yang mengawasi serta mengatur aktivitas akun dan konten pada platform, terutama jika akun atau konten tersebut terindikasi sebagai spam. 

Namun, menurut Twitter, selama tak ada indikasi bahwa tagar tersebut jadi bagian dari spam, maka Twitter tak berhak mencabutnya.

Sebuah tagar atau topik tertentu ramai di Indonesia maupun dunia bisa masuk sebagai salah satu Trending Topic bukan berdasarkan jumlah kicauan, tapi peningkatan popularitasnya, kemudian dibicarakan oleh pengguna Twitter di beberapa tempat.

"Sebuah topik bisa masuk Trending Topic bukan karena jumlah tweet. Tetapi karena percepatan dan peningkatan topik yang dibicarakan tersebut," lanjut sang perwakilan Twitter Indonesia.

Baca juga: Hati-hati, Permainan Affinitweet di Twitter Bisa Ambil Data Pengguna

Dengan momen Pemilu serentak 2019, Twitter memang kerap menjadi salah satu arena pertempuran untuk para buzzer politik.

Tak jarang jika pengguna melihat adanya Trending Topic yang saling bertentangan di antara dua kubu berbeda.

Twitter mengatakan para buzzer tersebut diperbolehkan untuk berada di dalam platform, Asalkan, tidak melanggar peraturan serta kebijakan terkait spam dan konten.

"Kalau akun asli, akan kami biarkan. Bukan cuma (buzzer) politik, tapi akun lain juga. Asalkan akunnya real dan tidak melanggar peraturan di Twitter maka tidak akan dicabut," tutup sang perwakilan Twitter.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com