Memo tadi disebut-sebut sebagai percikan api yang membuat konflik antara Facebook dan Instagram bergejolak. Facebook sebagai induk disebut marah dan khawatir isi memo itu bocor ke pihak eksternal.
"Hal itu menimbulkan masalah besar. Systrom mengambil cuti. Saat dia kembali, dia dan co-founder Instagram (Krieger) mengatakan 'kita sudah selesai'," jelas Thompson, dirangkum KompasTekno dari CBS, Selasa (23/4/2019).
Beberapa orang sempat mendengar percakapan yang terjadi saat itu. Systrom mengaku Zuckerberg membuat keadaan bertambah sulit karena secara politis, Zuckerberg tidak bisa memecat dirinya.
Laporan Wired memang tidak secara gamblang menyebutkan akar konflik. Tapi secara garis besar membawahi ambisi Zuckerberg yang ingin menguatkan dominasinya di Instagram.
Niat ini sudah mulai terlihat dengan beberapa perubahan yang telah dan baru akan berjalan.
Misalnya fitur belanja yang semakin efisien dengan meluncurkan fitur belanja di dalam aplikasi (in-app purchase).
Baca juga: Ingkar Janji Mark Zuckerberg kepada WhatsApp, Instagram, dan Messenger
Zuckerberg juga mengungkapkan rencananya menyatukan tiga platform di bawah naungannya, yakni Instagram, Facebook, dan Whatsapp. Thompson mengatakan, pertumbuhan pengguna adalah prioritas Facebook di atas segalanya.
"Itu artinya, ada banyak kesepakatan buruk, ada banyak kebocoran data, ada banyak hal yang kembali menghantam mereka saat kepercayaan publik terhadap perusahaan teknologi berubah," ungkap Thompson.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.