Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10 Tips untuk Mencegah Ponsel Terbakar dan Meledak

Kompas.com - 26/04/2019, 21:02 WIB
Yudha Pratomo,
Oik Yusuf

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Masih ingat dengan kasus ledakan Galaxy Note 7 beberapa tahun lalu? Ketika itu masalah produksi pada komponen baterai pada Galaxy Note 7 disinyalir menjadi penyebab utama meledaknya perangkat.

Kasus tersebut bukan yang pertama kali terjadi dan tidak hanya menimpa satu merek ponsel saja. Bahkan kasus ponsel terbakar atau meledak juga pernah terjadi pada smartphone mahal macam iPhone sekalipun.

Baca juga: Kasus Pertama iPhone XS Max Terbakar, Sampai Bikin Celana Bolong

Sebabnya, baterai jenis lithium-ion yang umum digunakan di ponsel dan perangkat mobile modern lainnya memang rawan terbakar atau meledak apabila rusak atau terekspos suhu tinggi.

Ada beragam penyebab mengapa sebuah ponsel dapat meledak, seperti misalnya korsleting atau adanya kesalahan saat pengisian daya. Salah satu penyebab yang sering muncul adalah panas berlebih pada bagian dalam ponsel yang kemudian memicu terjadinya ledakan.

Misalnya, baru-baru ini seorang wanita asal Thailand mendapati ponselnya meledak setelah ditinggalkan di dalam mobil ketika siang bolong. Perangkat tersebut rupanya kepanasan karena terpapar cahaya matahari terus-menerus.

Bagaimana cara mencegah agar ponsel tak meledak? Ada beberapa tips yang bisa diikuti. Simak selengkapnya berikut ini, sebagaimana dirangkum KompasTekno dari Times Now News, Jumat (26/4/2019).

1. Jangan pakai saat sedang di-charge

Sebaiknya jangan menggunakan ponsel dalam kondisi sedang diisi baterainya  Saat di-charge, bagian dalam ponsel -terutama baterai- akan mengalami peningkatan suhu.

Nah, ketika ponsel digunakan secara bersamaan dengan pengisian baterai, suhu akan meningkat lebih jauh karena sistem charging semakin terbebani dengan daya yang terkuras. Terlebih kalau penggunaanya "berat" seperti untuk bermain game.

Baca juga: 10 Hal yang Bikin Baterai Android Tidak Cepat Terisi

Kondisi ini disebut "parasitic load" dan sebaiknya dihindari karena ikut berdampak buruk pada ketahanan baterai, di samping meningkatkan suhu.

2. Gunakan charger asli dan berkualitas

Selalu gunakan charger original atau yang memang dikenal berkualitas tinggi. Setiap vendor memiliki standar dan spesifikasi tertentu untuk charger yang diproduksi, terutama yang memiliki kemampuan fast charging.

Jangan ambil risiko dengan menggunakan charger non-original yang keluaran listriknya tak terjamin bagus. Ingatlah bahwa tak semua charger memiliki kualitas setara.

Lebih baik memilih merek terpercaya daripada mengorbankan perangkat dengan memilih charger abal-abal. Salah-salah, bukannya menghemat tapi malah rugi karena perangkat rusak, bahkan terbakar atau meledak.

3. Hentikan charging saat baterai terisi 100 persen

Jika ponsel sudah terisi 100 persen maka sebaiknya cabut kabel charger untuk menghentikan proses pengisian data.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com