Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Google Rekam Riwayat Belanja Online Pengguna Gmail

Kompas.com - 20/05/2019, 11:41 WIB
Wahyunanda Kusuma Pertiwi,
Reza Wahyudi

Tim Redaksi

Sumber CNBC

KOMPAS.com - Perusahaan teknologi raksasa Google, diam-diam melacak riwayat belanja penggunanya melalui layanan Gmail. Bahkan, transaksi belanja yang dilakukan secara online selama setidaknya lima tahun lalu, masih terekam.

Semua riwayat ini terdapat dalam sebuah laman berjudul "Purchases" atau "pembelian" yang memuat daftar hampir semua transaksi pengguna melalui situs online, seperti Amazon.

Dari penelurusan KompasTekno, beberapa pengguna di Indonesia juga mengaku riwayat transaksi online dari Tokopedia, Blibli.com, dan Lazada tersimpan di laman ini.

"Yang kecatat di situ cuma Lazada sama Blibli,com," aku Veronika Yasinta, salah satu pengguna Gmail di Indonesia yang beberapa kali melakukan belanja online.

Tangkapan layar transaksi pembelian online yang terekam GoogleDok. Pribadi/Kompas.com Tangkapan layar transaksi pembelian online yang terekam Google

Google tidak menampik telah merekam riwayat transaksi belanja online pengguna. Alasannya, hal ini bisa membantu pengguna melihat kembali daftar riwayat pembeliannya.

"Untuk membantu Anda lebih mudah melihat dan melacak pembelian, pemesanan, dan berlangganan di dalam satu tempat, kami membuat satu tempat privasi yang hanya bisa dilihat oleh Anda," jelas perwakilan Google, dilansir KompasTekno dari CNBC, Senin (20/5/2019).

Google menambahkan, riwayat-riwayat ini bisa dihapus kapan saja. Namun, untuk menghapus semua riwayat transaksi, Anda harus menyisir masing-masing pesan masuk di Gmail terkait pembelian.

Tangkapan layar menghapus daftar riwayat belanja online di Google yang tidak mudah, pengguna harus menyisir pesan masuk di Gmail untuk menghapusnya.CNBC Tangkapan layar menghapus daftar riwayat belanja online di Google yang tidak mudah, pengguna harus menyisir pesan masuk di Gmail untuk menghapusnya.

"Kami tidak menggunakan informasi apapun dari pesan Gmail Anda untuk memberikan Anda iklan, termasuk tanda terima pembelian dan konfirmasi yang ditampilkan di laman "Pembelian"," aku Google.

Dalam laman privasi Google, memang disebutkan bahwa hanya pengguna yang bisa melihat daftar riwayat iklan. Namun disebutkan pula bahwa "informasi tentang pemesanan mungkin akan disimpan dalam aktivitas layanan Google lainnya".

Pengguna bisa mengatur data apa yang disimpan di laman "Pembelian" di menu "kontrol aktivitas". Google mengatakan, perekaman pembelian bisa disetop seluruhnya dengan mengatur preferensi di laman pencarian.

Baca juga: Facebook Ternyata Masih Simpan Video yang Sudah Dihapus

Namun, diwartakan CNBC, hal tersebut tidak sepenuhnya menon-aktifkan perekaman riwayat pembelian online di Google.

Meski Google mengklaim tidak akan menyalahgunakan data ini, namun yang masih belum terjawab jelas adalah mengapa Google harus menyimpan hampir semua riwayat pembelian di toko online tertentu dan membuatnya susah untuk dihapus.

Google hanya mengatakan, ke depannya akan membuat fitur yang lebih sederhana untuk mengatur penyimpanan data pribadi seperti ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber CNBC


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com