Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sampai Kapan Pemerintah Batasi Akses ke WhatsApp dan Instagram?

Kompas.com - 24/05/2019, 08:40 WIB
Yudha Pratomo,
Reza Wahyudi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pasca-kericuhan setelah pengumuman hasil Pemilu, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) menyatakan telah membatasi akses media sosial untuk pengguna internet di Indonesia mulai Rabu (22/5/2019).

Langkah tersebut dilakukan untuk meredam penyebaran kabar bohong yang membuat situasi semakin panas.

Kominfo tidak membatasi seluruh akses ke media sosial, melainkan hanya beberapa fitur saja yang rawan disalahgunakan. WhatsApp dibatasi tidak bisa mengirim dan menerima foto dan video. Facebook dan Instagram juga mendapat perlakuan yang sama.

Baca juga: WhatsApp Dikeluhkan Tidak Bisa Mengirim Foto, Instagram pun Bermasalah

Lantas sampai kapan pemerintah akan terus memblokir akses ke media sosial ini?

Menurut Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara, pemblokiran ini akan kembali dibuka jika situasi sudah kondusif. Itu pun bergantung pada instruksi pihak keamanan.

"Tunggu kondusif ya, yang bisa menyatakan suasana kondusif atau tidak tentu dari pihak keamanan. Dari sisi intelijen dari sisi Polri dari sisi TNI, kalau kondusif kita akan buka akan fungsikan kembali fitur-fitur. Karena saya sendiripun merasakan dampak yang saya buat sendiri," ungkap Rudiantara sebagaimana dikutip KompasTekno dari Tribunnews, Jumat (24/5/2019).

Tak hanya itu, Rudiantara pun meminta maaf pada masyarakat atas kerugian yang dialami dalam pembatasan sementara akses media sosial dan aplikasi berkirim pesan ini.

Ia berharap masyarakat dapat memahami tujuan dari pembatasan tersebut.

"Saya mohon maaf apabila ada yang dirugikan. Saya mohon pengertiannya masyarakat yang terdampak," kata Rudiantara dalam wawancara dengan Kompas TV.

Baca juga: Menkominfo: Medsos dan WhatsApp Dibatasi, Download Video Akan Lambat

Rudiantara menilai, pemblokiran sementara ini sukses menahan penyebaran hoaks terkait aksi 22 Mei lalu. Menurutnya, jika pemblokiran ini tidak dilakukan, maka konten hoaks dapat menyebar melalui foto maupun video di media sosial.

"Efektif menahan hoaks. Blokir ini efektif terutama untuk penyebaran video, karena kalau video itu efeknya lebih besar dibandingkan dengan foto. Video itu paling cepat menyentuh emosi," lanjutnya.

Baca juga: WhatsApp dkk Dibatasi, Lebih Baik Oprek DNS daripada Pakai VPN

Dibatasi 3 hari

Sementara itu, Menko Polhukam, Wiranto juga mengatakan hal senada. Ia mengatakan selama beberapa hari ke depan, pengguna media sosial dan aplikasi pesan akan kesulitan mengakses foto dan video.

"Ya dua-tiga hari berkorban untuk tidak melihat gambar, kalau teks, bisa," katanya.

Wiranto menegaskan, tindakan ini dilakukan bukan untuk sewenang-wenang, melainkan untuk mengamankan kondisi negeri.

"Ini upaya mengamankan negeri ini. Kita sama-sama memiliki negeri ini, jadi berkorban 2 sampai 3 hari enggak lihat gambar," pungkasnya.

Baca juga: Begini Tampilan Iklan yang Akan Muncul di WhatsApp Tahun Depan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com