Pemerintah mencabut pelarangan ini lantaran anak-anak sekolah di sana sudah melewati tahap ujian nasional di sekolahnya masing-masing. Sehingga, tidak ada ancaman dari game PUBG yang bakal mengganggu fokus para remaja ini untuk belajar.
Aturan tersebut juga sempat berlaku di beberapa kota di negara Gujarat lain seperti Vadodara dan Rajkot. Pelarangan bermain PUBG dicabut lantaran juga ada desakan dari pihak yang mewakili kaum pemuda India.
Baca juga: Dilarang Orangtuanya Bermain PUBG, Remaja di India Bunuh Diri
Sebab, ketika para pemuda ini ditangkap karena hal konyol seperti bermain PUBG, itu akan mempengaruhi catatan kriminal mereka, belum lagi dampak psikologis yang dialami.
Misalnya, mereka akan kesulitan untuk membuat dokumen-dokumen negara, seperti paspor, karena catatan kelakuan mereka sudah tercoreng. Begitu pula ketika mereka hendak mencari pekerjaan.
Saat pelarangan bermain game PUBG berlaku, kepolisian Gujarat sempat meringkus setidaknya 21 remaja yang memainkan game PUBG di tempat umum. Empat di antaranya adalah Ansari dan kawan-kawan.
Sebagai reaksi atas anggapan bahwa game bikinannya membuat kecanduan, Tencent selaku pemilik PUBG Mobile belakangan memberlakukan batasan waktu bermain maksimal 6 jam setiap hari.
Baca juga: PUBG Mobile Mulai Batasi Waktu Bermain Maksimal 6 Jam
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.