Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Huawei Mulai Tebar "Pancang" Pengganti Android

Kompas.com - 13/06/2019, 11:57 WIB
Wahyunanda Kusuma Pertiwi,
Reza Wahyudi

Tim Redaksi

Sumber GizChina

KOMPAS.com - Sistem operasi pengganti Android yang disiapkan Huawei kabarnya memasuki babak baru. Piranti lunak yang disebut "Hongmeng" OS itu telah didaftarkan patennya di beberapa negara.

Di China, merek dagang sistem operasi ini sudah lebih dulu didaftarkan pada Agustus tahun lalu di Kantor Kekayaan Intelektual China. Patennya baru disetujui hampir setahun kemudian, tepatnya pada 14 Mei 2019.

Huawei turut mengajukan paten merek dagang "Hongmeng" di beberapa lembaga paten di beberapa negara Asia dan Eropa. Beberapa di antaranya adalah Kanada, Meksiko, Spanyol, Korea Selatan, Australia, Selandia Baru, Peru, Turki, Filipina, dan beberapa negara Eropa lain.

Merek dagang yang berkaitan dengan nama Huawei juga diajukan di negara-negara itu. Mereka diklasifikasi ke dalam sub-kategori, termasuk sistem operasi yang mirip dengan pengajuan paten di China, demikian dilansir KompasTekno dari Gizchina, Kamis (13/6/2019).

Sistem operasi "Hongmeng" akan disiapkan untuk perangkat yang universal. Artinya, sistem operasi tersebut tidak hanya menjalankan ponsel, tapi juga tablet, laptop, smartwatch, wearable device, dan IoT.

Baca juga: Huawei Siapkan Hongmeng untuk Pengganti Android

Beda nama

Diwartakan Business Today, Huawei menyiapkan dua nama untuk sistem operasi besutannya sendiri. Konon, untuk pasaran China akan mennggunakan "Hongmeng OS" sementara versi globalnya akan disebut "Oak OS".

Sebelum mengerucut menjadi dua nama, Huawei diketahui telah mendaftarkan paten dengan nama ArkOS di Badan Kekayaan Intelektual Uni Eropa.

CEO Huawei, Richard Yu Chengdong mengatakan akan merilis sistem operasi ini pada kuartal ketiga atau sekitar bulan Agustus atau September mendatang.

Baca juga: Ponsel Huawei Berikutnya Tidak Bisa WhatsApp, Facebook, dan Instagram

Efek perang dagang AS-China

Seperti diketahui, Huawei menjadi "bulan-bulanan" perang dagang antara AS-China, di mana Presiden Donald Trump memasukan Huawei ke dalam entinty list atau daftar hitam.

Masuknya Huawei ke dalam daftar tersebut membuat perusahaan asal Negeri Paman Sam undur diri dari urusan bisnis dengan Huawei dengan dalih mematuhi kebijakan negara.

Salah satunya adalah Google yang menjadi pemasok sistem operasi Android untuk ponsel Huawei. Langkah yang sama diikuti pula oleh Microsoft, produsen Windows yang digunakan sebagai sistem operasi laptop Huawei.

Baca juga: Bagaimana Nasib Smartphone Huawei jika Google Tarik Lisensi Android?

Yu sempat mengatakan bahwa Huawei sudah mengantisipasi efek perang dagang ini dengan menyiapkan sistem operasi bikinan sendiri yang mulai dikembangkan tahun 2012.

Tidak menutup kemungkinan sistem operasi buatan Huawei akan bisa diaplikasikan di perangkat non-Huawei yang selama ini kompatibel dengan Android.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber GizChina


Terkini Lainnya

Huawei Pura 70 Ultra Meluncur, Lensa Kamera Bisa Keluar-Masuk

Huawei Pura 70 Ultra Meluncur, Lensa Kamera Bisa Keluar-Masuk

Gadget
Huawei Pura 70, 70 Pro, dan 70 Pro Plus Meluncur, Debut Smartphone Pura Series

Huawei Pura 70, 70 Pro, dan 70 Pro Plus Meluncur, Debut Smartphone Pura Series

Gadget
Penampakan HP Non-Nokia Pertama dari HMD Global, Ada Dua Versi

Penampakan HP Non-Nokia Pertama dari HMD Global, Ada Dua Versi

Gadget
Apple Investasi Rp 255 Triliun di Vietnam, di Indonesia Hanya Rp 1,6 Triliun

Apple Investasi Rp 255 Triliun di Vietnam, di Indonesia Hanya Rp 1,6 Triliun

e-Business
Samsung Perkenalkan Memori LPDDR5X Terkencang untuk Ponsel dan AI

Samsung Perkenalkan Memori LPDDR5X Terkencang untuk Ponsel dan AI

Hardware
Penerbit 'GTA 6' PHK 600 Karyawan dan Batalkan Proyek Rp 2,2 Triliun

Penerbit "GTA 6" PHK 600 Karyawan dan Batalkan Proyek Rp 2,2 Triliun

Game
TikTok Notes, Aplikasi Pesaing Instagram Meluncur di Dua Negara

TikTok Notes, Aplikasi Pesaing Instagram Meluncur di Dua Negara

Software
HP Vivo T3X 5G Meluncur dengan Snapdragon 6 Gen 1 dan Baterai Jumbo

HP Vivo T3X 5G Meluncur dengan Snapdragon 6 Gen 1 dan Baterai Jumbo

Gadget
Siap-siap, Pengguna Baru X Twitter Bakal Wajib Bayar Buat 'Ngetwit'

Siap-siap, Pengguna Baru X Twitter Bakal Wajib Bayar Buat "Ngetwit"

Software
Daftar Paket Internet eSIM Telkomsel, PraBayar, Roaming, Tourist

Daftar Paket Internet eSIM Telkomsel, PraBayar, Roaming, Tourist

e-Business
8 Cara Mengatasi Kode QR Tidak Valid di WhatsApp atau “No Valid QR Code Detected”

8 Cara Mengatasi Kode QR Tidak Valid di WhatsApp atau “No Valid QR Code Detected”

e-Business
Ramadhan dan Idul Fitri 2024, Trafik Internet Telkomsel Naik 12 Persen

Ramadhan dan Idul Fitri 2024, Trafik Internet Telkomsel Naik 12 Persen

Internet
Tampilan Baru WhatsApp Punya 3 Tab Baru, “Semua”, “Belum Dibaca”, dan “Grup”, Apa Fungsinya?

Tampilan Baru WhatsApp Punya 3 Tab Baru, “Semua”, “Belum Dibaca”, dan “Grup”, Apa Fungsinya?

Software
HMD Perkenalkan Boring Phone, HP yang Dirancang 'Membosankan'

HMD Perkenalkan Boring Phone, HP yang Dirancang "Membosankan"

Gadget
7 HP Kamera Boba Mirip iPhone Lengkap dengan Harga dan Spesifikasinya

7 HP Kamera Boba Mirip iPhone Lengkap dengan Harga dan Spesifikasinya

Gadget
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com