Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasaran Ponsel Huawei Diprediksi Anjlok hingga 60 Persen

Kompas.com - 18/06/2019, 19:18 WIB
Yudha Pratomo,
Reska K. Nistanto

Tim Redaksi

Sumber Reuters

KOMPAS.com - Huawei saat ini tengah berada dalam posisi yang sulit. Setelah namanya masuk dalam daftar hitam perdagangan di Amerika Serikat, Huawei dikabarkan tengah bersiap menghadapi kemungkinan pasar smartphone yang anjlok antara 40 persen hingga 60 persen.

Menurut sumber terdekat, Huawei saat ini tengah mencari cara untuk mengantisipasi angka penurunan ini. Salah satu cara yang ditempuh adalah dengan menetapkan target yang lebih besar di wilayah China.

Huawei kabarnya menargetkan untuk setidaknya meraup setengah dari pangsa pasar smartphone di China. Hal tersebut tak lain untuk menutup penurunan yang terjadi di luar wilayah China.

Selain itu, ponsel terbaru Honor 20 yang kabarnya akan dirilis beberapa hari mendatang juga mendapat perhatian khusus dari Huawei. Jika angka penjualannya buruk, Huawei dapat segera memotong jumlah pengiriman ponsel tersebut.

Baca juga: Akui Jejalkan Iklan di Lockscreen Ponsel, Huawei Minta Maaf

Dikutip KompasTekno dari Reuters, Selasa (18/6/2019), Huawei sendiri masih belum memberi komentar lebih lanjut terkait kabar tersebut.

Huawei sendiri saat ini sedang mengalami kesulitan menyusul dimasukkannya nama Huawei ke dalam "entity list" oleh pemerintah Amerika Serikat. Dengan masuknya nama Huawei ke dalam daftar tersebut, maka perusahaan asal China ini tak bisa membeli komponen dari perusahaan asal Amerika Serikat tanpa seizin pemerintah AS.

Alhasil, sejumlah perusahaan asal AS menangguhkan kerja sama mereka dengan Huawei.

Salah satu yang paling menyita perhatian adalah Google. Huawei kini berpotensi kehilangan lisensi Android yang diberikan oleh Google karena kebijakan dari pemerintah AS ini.

Larangan seperti ini juga pernah diberikan AS kepada ZTE Corp. Kala itu, kebijakan tersebut hampir melumpuhkan bisnis ZTE sebelum kemudian dicabut pada tahun lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Reuters



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com