KOMPAS.com - Penggunaan media sosial yang berlebihan di Indonesia ternyata berdampak buruk bagi kesehatan mental.
Hal ini diungkap dalam penelitian berjudul A Tool to Help or Harm? Online Social Media Use and Adult Mental Health in Indonesia yang dipublikasikan dalam International Journal of Mental Health and Addiction.
Lebih spesifik, penelitian ini mencakup penggunaan media sosial populer seperti WhatsApp, Facebook dan Twitter.
"Mereka yang berlebihan dalam memakai media sosial punya kesehatan mental yang buruk atau punya risiko depresi," jelas Sujarwoto, salah satu peneliti, yang menggarap riset ini bersama dua rekannya, Adi Cilik Pierawan dan Gindo Tampubolon.
Baca juga: Riset Ungkap Pola Pemakaian Medsos Orang Indonesia
Penelitian yang dimulai sejak tahun 2016 ini menggunakan data dari Indonesia Family Survey (IFLS) pada tahun 2014 yang merepresentasikan 83 persen populasi di seluruh Indonesia.
Responden penelitian ini adalah 22.423 orang dewasa yang berusia di atas 20 tahun dari 9.987 rumah tangga.
Lebih lanjut, Sujarwoto mengatakan bahwa mereka yang tinggal di wilayah urban memiliki kemungkinan mengalami gangguan kesehatan mental lebih tinggi dibanding mereka yang hidup di desa.
"Karena tuntutan masyarakat di kota lebih tinggi, gaya hidup di kota juga lebih tinggi," ujarnya.
Perasaan iri dan kegetiran
Kesenjangan sosial dan ekonomi disebut mempengaruhi gangguan kesehatan mental akibat penggunaan media sosial yang berlebihan. Sebab, di dunia maya, banyak orang yang membandingkan kehidupannya dengan orang lain.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.