Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Huawei Klaim Tetap Kuasai 5G Dunia meski Masuk "Blacklist" AS

Kompas.com - 26/06/2019, 16:53 WIB
Wahyunanda Kusuma Pertiwi,
Oik Yusuf

Tim Redaksi

Sumber GSM Arena

KOMPAS.com - Semenjak dimasukkan dalam daftar hitam perdagangan AS pada pertengahan Mei lalu, Huawei diterjang berbagai masalah. 

Satu demi satu perusahaan asal Negeri Paman Sam melepaskan Huawei sebagai rekanan bisnisnya, termasuk para mitra penting di dunia teknologi seperti Google, Microsoft, hingga ARM. 

Meski demikian, di tengah terpaan itu Huawei mengklaim masih menguasai pasar teknologi 5G di seluruh dunia. Klaim ini diumbar Huawei dalam sebuah ajang pameran teknologi di Shanghai.

Baca juga: Apa yang Beda Jika Ponsel Huawei Tak Pakai Android?

"Saat ini, dua pertiga dari jaringan 5G yang ada di dunia didukung oleh teknologi Huawei," kata Senior Executive Huawei, Ding Yun.

"Huawei sudah baik-baik saja, kami harus memastikan keberlangsungan bisnis kami, bukan dengan mengandalkan inventaris tapi dengan investasi untuk teknologi inti kami mulai dari chipset hingga sistem operasi," lanjutnya. 

Huawei mengaku berhasil mengamankan 50 kontrak komersil untuk memasok teknologi 5G disecara global. Jumlah ini hampir naik 50 persen dari laporan bulan Februari lalu. 

Di belakang Huawei ada Nokia di urutan kedua dengan 30 kontrak, disusul Ericsson dengan 18 kontrak. Pengapalannya disebut lebih dari 150.000 set ke sejumlah negara, termasuk Korea Selatan, Finlandia, Swiss, dan Inggris.

Baca juga: Imbas "Blacklist", Pabrik Hardware Google Hengkang dari China

Huawei juga baru saja meluncurkan jaringan komersial 5G di Arab Saudi, sebagaimana dirangkum KompasTekno dari GSM Arena, Rabu (26/6/2019). 

Teknologi Huawei pun dominan dipakai dalam implementasi 5G. Huawei tercatat memiliki 2.160 paten Standard Essential (SEP) 5G, paling banyak di antara perusahaan lain yang memberi kontribusi dalam hal ini. Sementara Nokia di posisi kedua memegang 1.516 paten.

Untuk hardware, sebanyak 34 persen peralatan 5G merupakan buatan China. Lalu, ada 25 persen dari Korea Selatan, 14 persen dari AS, 14 persen dari Finlandia, dan 8 persen dari Swedia. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber GSM Arena



Terkini Lainnya

Kacamata Pintar Meta 'Ray-Ban' Sudah Bisa Dipakai Video Call WhatsApp

Kacamata Pintar Meta "Ray-Ban" Sudah Bisa Dipakai Video Call WhatsApp

Gadget
Tanggal Rilis Game terbaru Hoyoverse Bocor di App Store

Tanggal Rilis Game terbaru Hoyoverse Bocor di App Store

Game
Revisi UU Penyiaran, KPI Bisa Awasi Konten Netflix dan Layanan Sejenis

Revisi UU Penyiaran, KPI Bisa Awasi Konten Netflix dan Layanan Sejenis

e-Business
Revisi UU Penyiaran Digodok, Platform Digital Akan Diawasi KPI

Revisi UU Penyiaran Digodok, Platform Digital Akan Diawasi KPI

Internet
Arti Kata NT, Bahasa Gaul yang Sering Dipakai di Medsos dan Game

Arti Kata NT, Bahasa Gaul yang Sering Dipakai di Medsos dan Game

Internet
Profil Lee Jae-Yong, Bos Besar Samsung yang Jadi Orang Terkaya di Korea Selatan

Profil Lee Jae-Yong, Bos Besar Samsung yang Jadi Orang Terkaya di Korea Selatan

e-Business
Tablet Samsung Galaxy Tab S6 Lite 2024 Resmi di Indonesia, Ini Harganya

Tablet Samsung Galaxy Tab S6 Lite 2024 Resmi di Indonesia, Ini Harganya

Gadget
WhatsApp Dituduh Bocorkan Informasi Warga Palestina ke Israel, Ini Faktanya

WhatsApp Dituduh Bocorkan Informasi Warga Palestina ke Israel, Ini Faktanya

Internet
Cara Mengaktifkan eSIM Telkomsel di HP Android dan iPhone

Cara Mengaktifkan eSIM Telkomsel di HP Android dan iPhone

e-Business
Razer Perkenalkan Kishi Ultra, Controller Game dengan 'Sensa HD Haptics'

Razer Perkenalkan Kishi Ultra, Controller Game dengan "Sensa HD Haptics"

Gadget
10 Cara Menghilangkan Iklan di HP Tanpa Aplikasi Tambahan, Mudah dan Praktis

10 Cara Menghilangkan Iklan di HP Tanpa Aplikasi Tambahan, Mudah dan Praktis

Gadget
Rawan Rusak, Aksesori FineWoven iPhone dan Apple Watch Dihentikan?

Rawan Rusak, Aksesori FineWoven iPhone dan Apple Watch Dihentikan?

Gadget
Fitur Penerjemah Kalimat Instan Pakai  'Circle to Search' Sudah Bisa Dicoba di Indonesia

Fitur Penerjemah Kalimat Instan Pakai "Circle to Search" Sudah Bisa Dicoba di Indonesia

Software
Triwulan I-2024, Transaksi Judi Online di Indonesia Tembus Rp 100 Triliun

Triwulan I-2024, Transaksi Judi Online di Indonesia Tembus Rp 100 Triliun

e-Business
Polres Jakarta Selatan Tangkap Mantan Atlet E-sports Terkait Kasus Narkoba

Polres Jakarta Selatan Tangkap Mantan Atlet E-sports Terkait Kasus Narkoba

Game
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com