Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024

FAA Temukan Lagi Kelemahan Boeing B737 MAX

Kompas.com - 27/06/2019, 11:55 WIB

KOMPAS.com - Otoritas penerbangan Amerika Serikat (FAA) menemukan satu lagi kelemahan yang berpotensi menyebabkan kecelakaan di pesawat Boeing 737 MAX.

Kelemahan itu ditemukan FAA saat sesi menguji revisi software MCAS (Maneuvering Characteristics Augmented System) yang diajukan Boeing, saat dicoba di simulator.

Pilot uji FAA di simulator melakukan beragam skenario yang bisa mengaktifkan sistem MCAS B737 MAX. Salah satu hasil temuannya adalah pesawat butuh waktu yang lama untuk menormalkan sistem trim stabilizer, jika mikroprosesor gagal berfungsi.

Seperti diketahui, software MCAS membuat trim stabilizer (sayap kecil di ekor pesawat) berputar untuk mengkompensasi dongakan hidung pesawat, membawanya kembali turun, sehingga mencegah stall (kehilangan daya angkat).

Baca juga: Ini Fitur yang Dirahasiakan Boeing, Berkontribusi pada Kecelakaan Lion Air JT610?

Namun sebelumnya, komputer itu bekerja secara otomatis, pilot tidak dilatih untuk menanggulangi jika hidung pesawat terus-terusan dibuat turun.

Walau Boeing telah mengajukan perbaikan software MCAS ke FAA, namun menurut FAA, jika mikroprosesor yang mengontrol MCAS itu mengalami kegagalan, maka waktu yang dibutuhkan trim stabilizer untuk kembali normal masih tergolong lama.

Jika trim stabilizer butuh waktu lama untuk ke posisi normal, maka pilot juga butuh waktu lebih lama untuk mencegah pesawat stall.

Saat menguji potensi kegagalan mikroprosesor (MCAS) di simulator, pilot penguji mengatakan, "Sulit bagi test pilot melakukan recovery secara cepat."

Baca juga: Apa Istimewanya B737 MAX, Pesawat Baru yang Dioperasikan Lion Air?

Tim engineer Boeing saat ini tengah mencoba mengatasi masalah ini, yang membuat uji terbang B737 MAX untuk mendapatkan sertifikasi keselamatan kembali, menjadi molor.

"Boeing setuju dengan keputusan dan permintaan FAA, dan sedang mengerjakan software yang dibutuhkan," ujar juru bicara Boeing, dikutip KompasTekno dari Reuters, Kamis (27/6/2019).

Tim engineer Boeing sedang mencari tahu, apakah isu pada mikroprosesor ini bisa diperbaiki dengan memprogram ulang software, atau harus mengganti fisik mikroprosesor itu sendiri di setiap pesawat B737 MAX.

Baca juga: Kronologi dan Fakta Kecelakaan Boeing 737 Max 8 Lion Air JT 610

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Sumber Reuters
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke