KOMPAS.com - Otoritas penerbangan Amerika Serikat (FAA) menemukan satu lagi kelemahan yang berpotensi menyebabkan kecelakaan di pesawat Boeing 737 MAX.
Kelemahan itu ditemukan FAA saat sesi menguji revisi software MCAS (Maneuvering Characteristics Augmented System) yang diajukan Boeing, saat dicoba di simulator.
Pilot uji FAA di simulator melakukan beragam skenario yang bisa mengaktifkan sistem MCAS B737 MAX. Salah satu hasil temuannya adalah pesawat butuh waktu yang lama untuk menormalkan sistem trim stabilizer, jika mikroprosesor gagal berfungsi.
Seperti diketahui, software MCAS membuat trim stabilizer (sayap kecil di ekor pesawat) berputar untuk mengkompensasi dongakan hidung pesawat, membawanya kembali turun, sehingga mencegah stall (kehilangan daya angkat).
Baca juga: Ini Fitur yang Dirahasiakan Boeing, Berkontribusi pada Kecelakaan Lion Air JT610?
Namun sebelumnya, komputer itu bekerja secara otomatis, pilot tidak dilatih untuk menanggulangi jika hidung pesawat terus-terusan dibuat turun.
Walau Boeing telah mengajukan perbaikan software MCAS ke FAA, namun menurut FAA, jika mikroprosesor yang mengontrol MCAS itu mengalami kegagalan, maka waktu yang dibutuhkan trim stabilizer untuk kembali normal masih tergolong lama.
Jika trim stabilizer butuh waktu lama untuk ke posisi normal, maka pilot juga butuh waktu lebih lama untuk mencegah pesawat stall.
Saat menguji potensi kegagalan mikroprosesor (MCAS) di simulator, pilot penguji mengatakan, "Sulit bagi test pilot melakukan recovery secara cepat."
Baca juga: Apa Istimewanya B737 MAX, Pesawat Baru yang Dioperasikan Lion Air?
Tim engineer Boeing saat ini tengah mencoba mengatasi masalah ini, yang membuat uji terbang B737 MAX untuk mendapatkan sertifikasi keselamatan kembali, menjadi molor.
"Boeing setuju dengan keputusan dan permintaan FAA, dan sedang mengerjakan software yang dibutuhkan," ujar juru bicara Boeing, dikutip KompasTekno dari Reuters, Kamis (27/6/2019).
Tim engineer Boeing sedang mencari tahu, apakah isu pada mikroprosesor ini bisa diperbaiki dengan memprogram ulang software, atau harus mengganti fisik mikroprosesor itu sendiri di setiap pesawat B737 MAX.
Baca juga: Kronologi dan Fakta Kecelakaan Boeing 737 Max 8 Lion Air JT 610
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.