Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

12 Tahun Lalu iPhone Dicemooh Saat Meluncur Pertama Kali

Kompas.com - 30/06/2019, 17:07 WIB
Wahyunanda Kusuma Pertiwi,
Reska K. Nistanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - iPhone menjadi salah satu primadona ponsel flagship para penggemar gadget. Di beberapa negara, iPhone tidak hanya sekadar alat telekomunikasi, tapi juga penanda status sosial.

Hal itu lantaran harganya yang mahal, sebab spesifikasi yang diusung juga tidak murahan. Tapi siapa sangka, sebelum menjadi idola para tech savvy, iPhone menjadi cemoohan para kompetitornya.

Salah satunya berasal dari mulut Steve Ballmer dari Microsoft. Ballmer yang kala itu menjabat sebagai CEO Microsoft, tertawa saat mendengar harga iPhone yang dijual paling murah 500 dollar AS (sekitar Rp 7 juta) untuk model memori internal 4 GB saat itu .

"500 dollar AS disubsidi penuh? Menurut saya itu adalah ponsel termahal di dunia dan sepertinya tidak menarik bagi kustomer bisnis, karena tidak memiliki keyboard yang membuat mesin e-mail sangat tidak baik," aku Ballmer sambil tertawa.

Baca juga: Jony Ive Sang Perancang iPhone Hengkang dari Apple

Bellmer bahkan memprediksi bahwa iPhone hanya bisa merengkuh dua hingga tiga persen pangsa pasar saja.

"Tidak ada kesempatan bahwa iPhone akan mendapatkan pangsa pasar yang signifikan. Tidak ada kesempatan," ujar Bellmer kala itu.

Agaknya, Ballmer harus menelan ludahnya sendiri melihat agresivitas iPhone yang pesat, dan menempatkan Apple sebagai tiga besar vendor smartphone terbesar di dunia hingga kini. Di sisi lain, bisnis mobile Microsoft harus gulung tikar karena kalah saing dengan iOS, sistem operasi iPhone dan Android.

Baru-baru ini, Ballmer mengakui bahwa prediksinya beberapa tahun salam salah total. Tidak cuma Ballmer. Sebulan setelah iPhone dirilis pada 29 Juni 2007, co-CEO BlackBerry, Jim Balsillie juga menganggap remeh iPhone.

"(Apple dan iPhone) ibarat pendatang baru yang masuk ke dalam ruang yang sudah ramai akan pilihan untuk para kustomer," ujarnya kala itu, dilansir KompasTekno dari Phone Arena, Minggu (30/6/2019).

Baca juga: Pemilik iPhone Sudah Bisa Jajal iOS 13, Begini Caranya

Tapi tidak semuanya mencibir. Beberapa di antaranya sadar lebih awal akan tren layar sentuh dan mulai menerapkan inovasi iPhone di lini produk mereka. Salah duanya adalah LG Voyager dan Samsung Instinct yang dirilis tak lama kemudian.

Mendulang Sukses

Cibiran para kompetitor dijawab Apple dengan angka. Dari sata Statista, iPhone generasi pertama terjual 11,63 juta hingga tahun 2008 sejak rilis hari pertama. Jumlah penjualannya terus melesat hingga tahun 2015 dengan total 231,22 juta unit.

Apple dikenalkan langsung oleh sang legenda Apple, mendiang Steve Jobs. iPhone merupakan perwujudan ambisi Jobs dalam menggabungkan ponsel, internet, dan iPod dalam satu benda.

"Mereka bukanlah tiga perangkat yang terpisah," ucap Jobs saat melahirkan iPhone untuk pertama kalinya ke dunia.

Apple, kemudian memperkenalkan App Store sebagai toko aplikasi iOS pada tahun 2008.
Disusul peluncuran iPad pada 3 April 2010 dan Apple Watch pada 24 April 2015.

Baca juga: Alasan Pembeli Oppo Reno 10x Zoom Beralih dari iPhone ke Android

Tahun ini, iPhone memasuki usia ke-12. Para Apple fanboy tengah menantikan lahirnya iPhone generasi kesebelas. Mereka berharap iPhone XI akan lebih sukses dibanding dua lini iPhone sebelumnya, yakni iPhone X dan XS.

Menurut beberapa periset pasar, performa kedua lini itu lesu. Saking lesunya, saham Apple ikut tergoncang pada bulan April lalu.

CEO Apple, Tim Cook beralasan, loyonya penjualan Apple diakibatkan oleh perang dagang antara China-AS dan penjualan iPhone yang merosot di Negeri Panda.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com