Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wajah Pionir AI Alan Turing Akan Menghiasi Lembaran Uang di Inggris

Kompas.com - 17/07/2019, 11:02 WIB
Bill Clinten,
Oik Yusuf

Tim Redaksi

Sumber BBC

KOMPAS.com - Seorang ahli matematikawan, penggagas sistem komputer generasi pertama, dan pionir dalam bidang kecerdasan buatan (AI), Alan Turing, bakal menjadi wajah uang kertas pecahan 50 poundsterling di Inggris.

Bank of England, pihak yang mengeluarkan sekaligus mencetak uang poundsterling, memilih Turing lantaran ia merupakan figur yang dinilai sangat berpengaruh dalam kehidupan masyarakat masa kini.

"Alan Turing adalah matematikawan ulung yang karyanya memiliki kontribusi besar pada kehidupan kita saat ini," ujar juru bicara Bank of England.

"Sebagai bapak ilmu komputer dan kecerdasan buatan, serta pahlawan perang, kontribusi Alan Turing sangat besar dan inovatif," lanjutnya.

Baca juga: Tantangan Penerapan "Artificial Inteligence" di Indonesia

Kendati begitu, desain pecahan uang dengan foto wajah Turing sendiri tidak akan langsung dicetak dalam waktu dekat.

Sebab, masih banyak uang kertas pecahan 50 poundsterling dengan desain lama yang beredar di masyarakat. Jumlahnya mencapai 344 juta lembar.

Rencananya, wajah Turing akan mulai menghiasi uang pecahan 50 poundsterling baru pada akhir 2021 mendatang, sebagaimana dirangkum KompasTekno dari BBC, Rabu (17/7/2019).

Bersamaan dengan itu, uang pecahan 50 poundsterling dengan desain lama tidak akan bisa digunakan lagi untuk bertransaksi.

Pemecah kode rahasia

Alan Turing dikenal sebagai tokoh penting dalam Perang Dunia ke-2 lantaran ia berhasil memecahkan sistem kode rahasia pasukan Nazi Jerman, Enigma.

Ilustrasi Alan TuringBBC Ilustrasi Alan Turing

Selain itu, Turing juga memegang peranan penting dalam mengembangkan komputer generasi pertama dan konsep awal tentang kecerdasan buatan.

Turing membantu memperkuat konsep algoritma yang dipakai dalam mekanisme penghitungan di dalam sistem komputer hingga saat ini.

Di dalam bidang kecerdasan buatan (Artificial Intelligence, AI), ia juga menciptakan satu set hukum bernama  "Turing Test".

Baca juga: Lulus Ujian, Komputer Kelabui Manusia

Hukum ini kemudian menjadi acuan bagi pihak yang mengadaptasi teknologi kecerdasan buatan untuk mengukur apakah produk atau teknologi yang dibuat memang memang benar-benar "cerdas".

Turing sempat dilanda kontroversi pada 1952 ketika menjalin hubungan dengan sesama jenis. 

Dia sempat dipenjara oleh dihukum dan pemerintah Inggris yang ketika itu masih melarang keras homoseksualitas.

Butuh waktu lama, lebih dari 50 tahun, bagi Turing agar ia diakui dan dimaafkan oleh pihak pemerintah atas orientasi seksualnya tersebut. Pada tahun 2013, ia akhirnya menerima amnesti dari kerajaan Inggris.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber BBC


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com