Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seberapa Penting Ponsel Ber-NFC di Indonesia?

Kompas.com - 22/07/2019, 11:24 WIB
Wahyunanda Kusuma Pertiwi,
Reska K. Nistanto

Tim Redaksi

Ia lebih sering menggunakan NFC ketika bepergian lewat jalur tol untuk top up atau sekadar mengecek saldo e-money.

Kesenjangan ini ternyata menjadi salah satu alasan, mengapa banyak vendor smartphone yang belum memasang fitur NFC. Salah satunya diakui oleh Vivo, vendor ponsel asal China.

"Mungkin kalau melihat tren konsumen di Indonesia, untuk segmentasi yang disasar oleh Vivo saat ini, NFC belum terlalu dibutuhkan," jelas Tyas Rarasmurti, PR Manager Vivo Indonesia.

Beberapa vendor juga mencabut teknologi NFC ketika memboyong produknya ke Indonesia, meski saat diluncurkan secara global fitur itu tercantum dalam daftar spesifikasi. Mengapa demikian? Apakah untuk menekan harga?

Baca juga: Layanan Uang Digital Telkomsel Kini Pakai Teknologi NFC

Menurut Muhammad Firman, Head of PR Asus Indonesia, untuk menghadirkan NFC di smartphone memang ada biaya ekstra yang harus dikeluarkan.

"Secara rata-rata, penambahan chip dan fitur NFC hanya menambah extra cost sekitar 10-20 dollar AS (sekitar Rp 140.000 - 280.000)," ungkap Firman.

Tapi tentunya, semua kembali ke kebijakan masing-masing vendor. Di Indonesia populasi smartphone ber-NFC juga masih sangat kecil.

15 persen di pasar

Firma riset pasar IDC mencatat pada tahun 2018, dari total pengapalan smartphone di Indonesia hanya 15,8 persen yang memiliki NFC.

Kabar baiknya, baru-baru ini, Qualcomm telah merilis chipset Snapdragon 215 yang salah satu fiturnya memungkinkan ponsel harga miring untuk mendapatkan fitur NFC.

Sebab, selama ini NFC lebih banyak melekat di ponsel-ponsel mahal, berbanderol harga di atas Rp 5 jutaan.

Baca juga: Resmi, Snapdragon 215 Boyong NFC ke Ponsel Murah

Meski ada juga beberapa vendor yang berbaik hati melengkapi ponsel harga Rp 2 jutaannya dengan fitur NFC, seperti Nokia dengan seri 3.1 Plus dan 4.2 miliknya.

Belum jadi pilihan utama

Desmal mengatakan, NFC memang sangat membantu aktivitas sehari-hari, terutama jika tinggal di Jakarta. Tapi jika dilihat lebih luas lagi ke luar Jakarta, NFC belum terlalu dibutuhkan menurut Desmal.

Hal ini dikarenakan tersedianya alternatif pembayaran cashless lain misalnya dengan memanfaatkan e-wallet, di mana pengguna cukup memindai QR Code.

Fitur yang dibutuhkan untuk memindai adalah kamera, yang tentu saja dimiliki semua smartphone dari segala macam segmen.

Namun, dengan infrastruktur seperti tol dan transportasi publik yang diperkuat dengan sistem digital, keberadaan NFC tentu masih diperlukan untuk efisiensi dan fleksibiltas.

Meski sifatnya masih berupa alternatif, NFC belum menjadi pilihan utama.

Baca juga: Video: Hands-on Nokia 3.1 Plus, Rp 1,9 Juta Punya NFC

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com