KOMPAS.com - Tidak bisa dipungkiri, WhatsApp menjadi aplikasi pesan instan paling populer di dunia saat ini. Aplikasi di bawah naungan Facebook.Inc ini tercatat digunakan 1,5 miliar pengguna di seluruh dunia.
Fungsinya pun tidak hanya sekadar platform komunikasi sosial tapi juga juga untuk kepentingan bisnis. Lebih tepatnya, fungsi ini ditemukan di WhatsApp Businees, aplikasi yang diluncurkan awal tahun 2018 lalu.
Banyak pelaku usaha kecil menengah (UKM) di Indonesia yang juga memanfaatkan platform ini untuk pemasaran bisnisnya. Misalnya saja pengusaha pengrajin perhiasan asal Yogyakarta bernama Rully Silver.
Rully Setiawan, pemilik Rully Silver, mengaku telah menggunakan WhatsApp Business bahkan saat masih format beta di Indonesia.
"Untuk penggunaan pemasaran, sekarang platform utama kami melalui Whatsapp Business ini," aku Rully ketika dihubungi KompasTekno.
WhatsApp Business digunakan Rully untuk berkomunikasi degan para vendor atau konsumennya.
"Semua iklan dicorongkan ke WhatsApp. Walaupun itu di marketplace, pasti akan dihubungi melalui Whatsapp karena kemudahan dalam menghubungi konsumen," jelas Rully.
Rully tidak sendiri. Menurut keterangan resmi WhatsApp yang diterima KompasTekno, Minggu (28/7/2019), ada sekitar 5 juta pelaku bisnis kecil dan menengah di seluruh dunia menggunakan WhatsApp Business untuk menggenjot pemasaran produknya.
Baca juga: Apa Perbedaan WhatsApp Business dan WhatsApp Messenger?
Memaksimalkan Fitur
Karena ditujukan untuk bisnis, fitur yang tersedia juga berbeda dengan WhatsApp reguler. Misalnya, para pengusaha bisa memverifikasi akunnya yang ditandai dengan lencana biru. Fitur ini penting untuk meyakinkan calon konsumen bahwa akun tersebut asli.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.