Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Layar Kokpit di Ribuan Pesawat Rawan Terganggu Sinyal Ponsel

Kompas.com - 30/07/2019, 14:22 WIB
Reska K. Nistanto,
Oik Yusuf

Tim Redaksi

Sumber Bloomberg

KOMPAS.com - Pada 2014 lalu, otoritas penerbangan AS, Federal Aviation Administration (FAA) mengeluarkan airworthiness directive (perintah kelaikan terbang), bahwa sinyal ponsel dan radio lain berpotensi menyebabkan kecelakaan pada pesawat jenis Boeing 737 dan 777.

Menurut penelitian di laboratorium FAA, layar monitor di kokpit kedua tipe pesawat tersebut rawan terganggu jika terjadi interferensi dari Wi-Fi, sinyal ponsel, dan bahkan frekuensi dari luar seperti radar cuaca.

Karena itu, FAA memberikan perintah semua maskapai yang mengoperasikan pesawat jenis Boeing 737 NG dan 777 agar mengganti layar monitor di kokpit.

Baca juga: Software Bermasalah, Pesawat Airbus A350 Harus "Reboot" Tiap 149 Jam

Layar yang dipasok oleh Honeywell International Inc. itu diperkirakan dipakai di lebih dari 1.300 pesawat jet. Jumlah tersebut baru menghitung pesawat jet yang beroperasi di AS saja. Sementara Boeing 737 NG dan Boeing 777 juga dipakai maskapai di luar AS.

Di kokpit pesawat, layar yang bersangkutan dipakai untuk menampilkan beragam informasi kritis, seperti ketinggian jelajah, kecepatan udara, indikator mesin, navigasi pesawat, dan sebagainya ke hadapan pilot.

Honeywell memperkirakan saat ini sedikitnya ada 70 pesawat yang masih beroperasi dan butuh penggantian layar kokpit.

Benarkah mengganggu?

Boeing pada 2012 lalu memang menemukan adanya interferensi saat pengujian di laboratorium. "Namun kami tidak menjumpai masalah tersebut di pesawat " kata juru bicara Boeing, dirangkum KompasTekno dari Bloomberg, Selasa (30/7/2019).

Begitu juga dengan Honeywell. Penelitian yang mereka lakukan menunjukkan bahwa tidak ada laporan monitor kokpit yang berkedip-kedip karena intensitas frekuensi radio atau interferensi WiFi.

Juru bicara Honeywell, Nina Krauss, mengatakan bahwa kalaupun monitor berkedip karena interferensi hingga mati, sebenarnya masih ada backup dengan banyak redundansi.

Maskapai dan Honeywell selama ini memang berbeda pendapat soal interferensi sinyal radio atau WiFi ini. Namun FAA menyimpulkan bahwa ada risiko berdasarkan penilaian yang mereka terima dari vendor dan operator.

Baca juga: FAA Temukan Lagi Kelemahan Boeing B737 Max

Menurut Honeywell, baru ada satu kasus di mana keenam monitor di kokpit Boeing 737 mati, namun penyebabnya tidak terkait oleh WiFi atau ponsel, melainkan problem software. Masalah itu sudah diatasi dan kini sedang diuji terbang.

FAA juga tidak menyebutkan secara detail, berapa kuantitas sinyal WiFi atau radio yang dibutuhkan untuk membuat monitor di kokpit terganggu.

Sebuah pesawat pada umumnya memiliki enam monitor di kokpit. Pada 2014 lalu, Honeywell mengatakan kepada FAA bahwa ada sekitar 10.000 unit monitor yang perlu diganti, atau setara dengan 1.700 pesawat di seluruh dunia.

Honeywell mengatakan bahwa 8.000 layar pengganti telah dipasang, namun masih ada 400-an layar dari 70 pesawat yang mesti diganti. Di luar jumlah yang diungkap pada 2014 lalu, ada tambahan sekitar 280 pesawat lagi yang layarnya harus diganti pula.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Bloomberg
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fitur Penerjemah Kalimat Instan Pakai  'Circle to Search' Sudah Bisa Dicoba di Indonesia

Fitur Penerjemah Kalimat Instan Pakai "Circle to Search" Sudah Bisa Dicoba di Indonesia

Software
Triwulan I-2024, Transaksi Judi Online di Indonesia Tembus Rp 100 Triliun

Triwulan I-2024, Transaksi Judi Online di Indonesia Tembus Rp 100 Triliun

Internet
Polres Jakarta Selatan Tangkap Mantan Atlet E-sports Terkait Kasus Narkoba

Polres Jakarta Selatan Tangkap Mantan Atlet E-sports Terkait Kasus Narkoba

Game
Microsoft Rilis Phi-3 Mini, Model Bahasa AI Kecil untuk Smartphone

Microsoft Rilis Phi-3 Mini, Model Bahasa AI Kecil untuk Smartphone

Software
Meta Umumkan Horizon OS, Sistem Operasi untuk Headset VR Merek Apa Pun

Meta Umumkan Horizon OS, Sistem Operasi untuk Headset VR Merek Apa Pun

Software
Tanda-tanda Smartphone iQoo Z9 dan Z9x Segera Masuk Indonesia

Tanda-tanda Smartphone iQoo Z9 dan Z9x Segera Masuk Indonesia

Gadget
Apple Gelar Acara 'Let Loose' 7 Mei, Rilis iPad Baru?

Apple Gelar Acara "Let Loose" 7 Mei, Rilis iPad Baru?

Gadget
Bos Samsung Lee Jae-yong Jadi Orang Terkaya di Korea Selatan untuk Pertama Kalinya

Bos Samsung Lee Jae-yong Jadi Orang Terkaya di Korea Selatan untuk Pertama Kalinya

e-Business
Jadwal Maintenance 'Genshin Impact' 24 April, Siap-siap Ada Karakter Baru Arlecchino

Jadwal Maintenance "Genshin Impact" 24 April, Siap-siap Ada Karakter Baru Arlecchino

Game
'Free Fire' Rilis Update Patch Naga, Ada Karakter Baru Kairos dan Bisa Lawan Naga

"Free Fire" Rilis Update Patch Naga, Ada Karakter Baru Kairos dan Bisa Lawan Naga

Game
Telkomsel, XL, Indosat Catatkan Kenaikan Trafik Data Selama Lebaran 2024

Telkomsel, XL, Indosat Catatkan Kenaikan Trafik Data Selama Lebaran 2024

e-Business
Bukan Cuma di AS, TikTok Juga Diributkan di Eropa

Bukan Cuma di AS, TikTok Juga Diributkan di Eropa

e-Business
Setelah 48 Tahun, Prosesor Game Legendaris Zilog Z80 Akhirnya Pamit

Setelah 48 Tahun, Prosesor Game Legendaris Zilog Z80 Akhirnya Pamit

Hardware
Black Shark Umumkan Smartwatch Tangguh GS3, Punya Bodi Metalik dan Kokoh

Black Shark Umumkan Smartwatch Tangguh GS3, Punya Bodi Metalik dan Kokoh

Gadget
Starlink Gandeng Provider Internet di Indonesia

Starlink Gandeng Provider Internet di Indonesia

e-Business
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com