Sebisa mungkin, hindari mencantumkan informasi terkait data-data pribadi, seperti nomor telepon, e-mail, dan data lainnya, di platform media sosial.
Jika perlu, ubah visibility media sosial Anda, seperti Instagram dan Facebook, dari public menjadi private.
7. Perhatikan izin aplikasi
Aplikasi-aplikasi di smartphone sejatinya bisa melakukan apa saja, seperti mengumpulkan informasi data pribadi penggunanya, jika memang diizinkan oleh pengguna yang bersangkutan.
Nah, oknum yang tidak bertanggung jawab bisa saja menggunakan celah ini untuk mencuri data-data pribadi dan kemudian menjualnya.
Oleh karena itu, baca seluruh persetujuan dan data apa saja yang diambil oleh aplikasi tersebut sebelum menggunakan aplikasi bersangkutan.
Baca juga: Hati-hati Aplikasi FaceApp Palsu Susupkan Iklan
Kemudian, jangan asal-asalan dan terlalu cepat mengklik "Allow" sebelum pengguna membaca apa saja akses yang diminta oleh aplikasi tersebut.
8. Jangan asal klik tautan
Selain lewat internet, oknum pencuri data pribadi juga bisa menggunakan modus SMS dengan menawarkan sejumlah informasi menguntungkan, seperti tawaran pinjaman online dengan mudah.
Untuk mendapatkan keuntungan tersebut, Anda tinggal mengklik tautan yang tercantum di SMS yang berasal dari nomor yang biasanya random.
KompasTekno menyarankan jangan sekali-kali meng-klik tautan tersebut. Sebab, kita tidak tahu apa isi tautan itu dan SMS ini juga belum diketahui sumbernya dari mana.
Anda juga bisa googling nomor telepon pengirim SMS itu di internet jika ingin mencari tahu apakah nomor telepon tersebut merupakan modus penipuan atau bukan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.