Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024

Disebut Kalah dari Oppo di Indonesia, Begini Tanggapan Samsung

Kompas.com - 21/08/2019, 19:51 WIB

Salip JAKARTA, KOMPAS.com - Beberapa waktu lalu, firma riset pasar Canalys mempublikasikan laporan pangsa pasar smartphone di Indonesia untuk kuartal kedua 2019. Laporan itu menyebutkan bahwa Oppo sudah. menduduki posisi teratas. 

Dengan kata lain, Oppo menggeser posisi Samsung yang bertahun-bertahun merajai pangsa pasar smartphone tanah air. Menanggapi laporan tersebut, Samsung sesumbar tetap mendominasi pangsa pasar smartphone Indonesia.

Baca juga: Salip Samsung, Oppo Jadi Pabrikan Ponsel Nomor Satu di Indonesia

"Di seluruh pangsa pasar smartphone kami masih di sekitar 50 persen," ujar Denny Galant, Head of Product Marketing, IT & Mobile Samsung Electronics Indonesia, dalam acara peluncuran Galaxy Note 10 di Jakarta, Rabu (21/8/2019).

Rangking vendor smartphone di Indonesia versi CanalysCanalys Rangking vendor smartphone di Indonesia versi Canalys

Di acara yang sama, Samsung juga mengklaim masih memimpin pasar smartphone premium dengan persentase 66 persen hingga kuartal kedua 2019 ini.

Meski Canalys mengatakan Oppo sudah mengalahkan Samsung, firma riset lain, Counterpoint Researcg, memaparkan hasil berbeda.

Dalam laporannya, Counterpoint Research masih mendudukkan Samsung di posisi nomor satu untuk kuartal kedua 2019. Oppo justru menempati posisi ketiga dalam laporan tersebut

Beda metode, beda hasil 

Head of IM Product Marketing Samsung Indonesia Denny Galant saat memperkenalkan Galaxy M30 dalam acara di Jakarta, Kamis (25/7/2019).KOMPAS.com/ WAHYUNANDA KUSUMA PERTIWI Head of IM Product Marketing Samsung Indonesia Denny Galant saat memperkenalkan Galaxy M30 dalam acara di Jakarta, Kamis (25/7/2019).
Mengapa laporan lembaga riset pasar bisa berlainan? Menurut Denny, ini karena metode yang digunakan berbeda

Canalys menggunakan variabel pengapalan (shipment) untuk menakar pangsa pasar ponsel, sementara Counterpoint Research memakai variabel penjualan (sales). Samsung sendiri mengacu pada data firma riset GfK. 

Baca juga: Depak Asus, Realme Masuk 5 Besar Pabrikan Smartphone di Indonesia

"GfK melihat jumlah pembelian yang ada di toko, yang sampai ke tangan konsumen dan mereka lembaga independen," jelas Denny menerangkan alasannya. 

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke