Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bukan dari Iklan, Begini Cara YouTuber Meraup Pendapatan Besar

Kompas.com - 23/08/2019, 20:58 WIB
Wahyunanda Kusuma Pertiwi,
Oik Yusuf

Tim Redaksi

Sumber Forbes

Keduanya bisa dilakukan apabila sang YouTuber sudah dikenal luas dan memiliki jumlah pengikut yang signifikan sehingga dipandang sebagai influencer. Dengah kata lain, mereka bisa memanfaatkan pengaruh sebagai influencer untuk mendatangkan uang. 

Endorsement yang dipilih tentunya juga yang berkaitan dengan konten video kanalnya. Misalnya, kanal kencantikan mempromosikan produk make-up. Endorsement semacam ini memang lazim dilakukan di media sosial dan platform konten seperti YouTube.

YouTuber lain memiliki cara berbeda untuk memperoleh pendapatan di luar sekadar iklan AdSense.

Baca juga: YouTube Beri Kreator 3 Cara Mendapat Uang Selain dari Iklan

Jake Paul, misalnya, menjual berbagai merchandise di kanal YouTube miliknya. YouTube memang menyediakan saluran khusus bagi YouTuber untuk menjual merchandise. Namun, hanya YouTuber tertentu yang bisa menggunakan layanan ini.

Syaratnya, ia harus memiliki minimal 10.000 subscriber, tidak melanggar pedoman YouTube, dan mengikuti YouTube Partner Program. Layanan ini juga belum merambah ke Indonesia, baru tersedia di 18 negara saja.

Di Indonesia, beberapa YouTuber juga menjual produk buatan mereka, seperti T-Shirt atau make up, meski tanpa memanfaatkan layanan merchandise YouTube.

Selain mendapatkan pendapatan dari penjualan merchandise, YouTuber juga bisa menerima merchandise gratis dari vendor. Merchandise ini memang tidak berwujud uang, tapi nilai barang yang diterima biasanya cukup berharga.

Peter McKinnon, sinematografer yang terjun ke dunia YouTuber, seringkali menampilkan video yang mengulas produk gratisan dari para vendor.

Konten berbayar

Para YouTuber juga sering mendapatkan pesanan untuk membuat konten berbayar. Biasanya, mereka diminta untuk membuat review atau ulasan sambil memperkenalkan fitur-fitur atau keunggulan dari produk yang mereka ulas.

Produk yang ditawarkan bisa jadi berbeda dengan audiens kanal YouTube tersebut. Ini berbeda dengan ketentuan AdSense yang membutuhkan kesesuaian antara konten dan penonton.

Baca juga: 4 Sumber Pendapatan YouTuber Selain dari AdSense

Apakah akan menerima tawaran konten berbayar atau tidak, keputusan itu tentu terserah sang pemilik kanal. 

Misalnya, kanal YouTuber Minority Mindset pernah ditawari 150.000 dollar AS (Rp 2,1 miliar) untuk konten berbayar soal cryptocurrency, tetapi mereka tolak lantaran merasa tak cocok untuk disajikan ke pentontonnya.

Honor untuk konten berbayar memang bisa bernilai cukup besar. Menurut The Economist, YouTuber dengan subscriber  di kisaran 100.000 rata-rata menghasilkan 12.500 dollar AS (Rp 177 juta) dari konten berbayar.

Nilai ini tentu lebih besar dibanding pendapatan YouTuber pemilik 2 juta subscriber, tapi hanya mengandalkan AdSense, seperti diceritakan Shcmoyer tadi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Sumber Forbes


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com