Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Rencana Huawei Jika Dilarang Pakai Android

Kompas.com - 27/08/2019, 20:09 WIB
Wahyunanda Kusuma Pertiwi,
Reska K. Nistanto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah AS telah memperpanjang penangguhan hukuman Huawei, setelah diblokir pada Mei lalu. Penangguhan hukuman kedua ini berlaku 90 hari ke depan, setidaknya hingga November 2019.

Namun, apa skenario Huawei apabila penangguhan hukuman kedua ini tidak lagi diperpanjang, dan Huawei benar-benar dilarang berbisnis dengan perusahaan AS?

"Tergantung produk, tapi saat ini kami akan terus mengembangkan HarmonyOS dan terus meningkatkannya," ujar James Lu, Senior Manager EMUI Product Marketing Huawei, dalam acara temu media di Jakarta, Selasa (27/8/2019).

Namun, tidak menutup kemungkinan, perangkat ponsel Huawei dengan OS Android yang sudah beredar saat ini, bisa di-upgrade ke HarmonyOS.

Baca juga: Huawei Masih Bisa Bernafas di AS 90 Hari Lagi

Android akan tetap menjadi prioritas utama Huawei sebagai sistem operasi smartphone dan tabletnya saat ini. Sebab, menurut James, Android memiliki ekosistem smartphone yang sudah baik dan stabil.

"Butuh waktu untuk membangun ekosistem baru. Jadi untuk sementara, pengguna bisa terus menggunakan Android, sementara di saat yang bersamaan kami membangun ekosistem," lanjut James.

HarmonyOS akan menjadi pilihan terakhir Huawei apabila pemerintah AS benar-benar melakukan pemblokiran. Opsi itu pun baru akan dipilih pada detik-detik terakhir.

Baca juga: Huawei Tegaskan HarmonyOS Bukan Pengganti Android

"Kami akan membuatnya lebih siap ketika kami membutuhkannya, tapi tidak untuk sekarang," lanjutnya.

Ia pun belum mengetahui bagaimana bentuk HarmonyOS apabila suatu hari tersemat di smartphone Huawei. Akan tetapi, menurutnya tidak akan berbeda jauh dengan sistem operasi Android saat ini.

"Karena bentuk sistem operasinya sudah sedemikian rupa. Terlepas dari bentuk hardware yang berbeda, kami mencoba untuk mempertahankan sistem yang sudah ada dengan memberikan UX yang lebih baik," tambahnya.

Soal pemblokiran, James mengatakan selama masa penangguhan tidak ada negosiasi yang dilakukan Huawei ke pemerintah AS. Sebab, masalah ini bersifat politis.

Baca juga: Kapan Ponsel HarmonyOS Huawei Meluncur?

"Itu masalah antar-pemerintah. Kami perusahaan, bukan pemerintah," jelasnya.

Setelah Huawei dan afiliasinya masuk entity list, pemerintah AS sempat memberikan penangguhan hukuman selama 90 hari. Penangguhan pertama itu berakhir pada 19 Agustus 2019.

Selama 90 hari, Huawei diperkenankan membeli komponen buatan AS, memperbarui perangkat lunak untuk handset, serta melakukan pemeliharaan peralatan jaringan. Setelah penangguhan pertama berakhir, AS memperpanjang "nafas" Huawei selama 90 hari ke depan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Jadwal MPL S13 Pekan Ini, Evos Glory Vs Onic Esports

Jadwal MPL S13 Pekan Ini, Evos Glory Vs Onic Esports

Game
Huawei Pura 70 Ultra Meluncur, Lensa Kamera Bisa Keluar-Masuk

Huawei Pura 70 Ultra Meluncur, Lensa Kamera Bisa Keluar-Masuk

Gadget
Huawei Pura 70, 70 Pro, dan 70 Pro Plus Meluncur, Debut Smartphone Pura Series

Huawei Pura 70, 70 Pro, dan 70 Pro Plus Meluncur, Debut Smartphone Pura Series

Gadget
Penampakan HP Non-Nokia Pertama dari HMD Global, Ada Dua Versi

Penampakan HP Non-Nokia Pertama dari HMD Global, Ada Dua Versi

Gadget
Apple Investasi Rp 255 Triliun di Vietnam, di Indonesia Hanya Rp 1,6 Triliun

Apple Investasi Rp 255 Triliun di Vietnam, di Indonesia Hanya Rp 1,6 Triliun

e-Business
Samsung Perkenalkan Memori LPDDR5X Terkencang untuk Ponsel dan AI

Samsung Perkenalkan Memori LPDDR5X Terkencang untuk Ponsel dan AI

Hardware
Penerbit 'GTA 6' PHK 600 Karyawan dan Batalkan Proyek Rp 2,2 Triliun

Penerbit "GTA 6" PHK 600 Karyawan dan Batalkan Proyek Rp 2,2 Triliun

Game
TikTok Notes, Aplikasi Pesaing Instagram Meluncur di Dua Negara

TikTok Notes, Aplikasi Pesaing Instagram Meluncur di Dua Negara

Software
HP Vivo T3X 5G Meluncur dengan Snapdragon 6 Gen 1 dan Baterai Jumbo

HP Vivo T3X 5G Meluncur dengan Snapdragon 6 Gen 1 dan Baterai Jumbo

Gadget
Siap-siap, Pengguna Baru X Twitter Bakal Wajib Bayar Buat 'Ngetwit'

Siap-siap, Pengguna Baru X Twitter Bakal Wajib Bayar Buat "Ngetwit"

Software
Daftar Paket Internet eSIM Telkomsel, PraBayar, Roaming, Tourist

Daftar Paket Internet eSIM Telkomsel, PraBayar, Roaming, Tourist

e-Business
8 Cara Mengatasi Kode QR Tidak Valid di WhatsApp atau “No Valid QR Code Detected”

8 Cara Mengatasi Kode QR Tidak Valid di WhatsApp atau “No Valid QR Code Detected”

e-Business
Ramadhan dan Idul Fitri 2024, Trafik Internet Telkomsel Naik 12 Persen

Ramadhan dan Idul Fitri 2024, Trafik Internet Telkomsel Naik 12 Persen

Internet
Tampilan Baru WhatsApp Punya 3 Tab Baru, “Semua”, “Belum Dibaca”, dan “Grup”, Apa Fungsinya?

Tampilan Baru WhatsApp Punya 3 Tab Baru, “Semua”, “Belum Dibaca”, dan “Grup”, Apa Fungsinya?

Software
HMD Perkenalkan Boring Phone, HP yang Dirancang 'Membosankan'

HMD Perkenalkan Boring Phone, HP yang Dirancang "Membosankan"

Gadget
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com