Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

GoJek Klaim GoFood Jadi yang Terbesar di Indonesia dan Asia Tenggara

Kompas.com - 19/09/2019, 17:13 WIB
Bill Clinten,
Reska K. Nistanto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gojek mengklaim menguasai pangsa pasar bisnis pesan makanan secara online, atau GoFood, di Asia Tenggara dan di Indonesia.

Adapun angka pangsa pasar GoFood di Tanah Air terbilang cukup fantastis, yaitu dengan market share sebesar 75 persen.

Lantas, dari mana Gojek bisa mendapatkan angka tersebut? Siapa yang menggelar riset pasar GoFood?

"Kami mengklaim angka market share dari berbagai input (data riset)," kata Chief Food Officer Gojek Group, Catherine Hindra Sutjahyo, kepada KompasTekno di acara pemaparan riset Nielsen terkait industri pesan makanan via online, Kamis (19/9/2019) di Jakarta.

Baca juga: Fakta di Balik Gemarnya Orang Indonesia Pesan Makanan via Online

Adapun hasil riset ini disimpulkan berdasarkan data dari dua lembaga riset dan riset internal Gojek sendiri.

Data pertama diambil dari lembaga riset aplikasi AppAnnie. Di riset ini, Gojek mengklaim jumlah user GoFood 1,5 kali lebih banyak dibandingkan dengan kompetitor terdekat di bidang yang sama. Tidak disebutkan berapa jumlah pengguna GoFood saat ini.

Chief Food Officer Gojek Group, Catherine Hindra Sutjahyo, saat ditemui KompasTekno di Jakarta, Kamis (19/9/2019)KOMPAS.com/Bill Clinten Chief Food Officer Gojek Group, Catherine Hindra Sutjahyo, saat ditemui KompasTekno di Jakarta, Kamis (19/9/2019)

Kemudian data kedua diambil dari data riset Nielsen yang baru saja dirilis hari ini dan data terakhir berasal dari riset internal Gojek.

"Data nomor tiga kami melakukan survei dengan merchant-merchant kami dan menanyakan berapa besar kontribusi GoFood dalam order mereka," ujar Catherine.

Catherine juga melanjutkan, angka 75 persen ini juga disimpulkan berdasarkan dari jumlah order atau transaksi yang dilakukan di GoFood, berikut jumlah value atau nilai transaksi tersebut.

“Kami berani mengklaim 75 persen karena ini berdasarkan jumlah order dan rerata nilai pesanan by basket size," imbuh Catherine tanpa menjelaskan lebih lanjut angka serta datanya.

Nilai transaksi yang dicatat Gojek sendiri merupakan transaksi konsumen yang sudah dipotong oleh diskon dan promo, sehingga angkanya diklaim real.

Kendati begitu, ia tidak menjelaskan secara lebih lanjut apakah jumlah dan nilai transaksi ini memang lebih banyak dibandingkan kompetitor lain di bidang yang sama atau tidak.

Baca juga: Go-Food Kini Bisa Pesan Makanan dari Kota Lain

Berkaitan dengan transaksi, jumlah transaksi di GoFood sendiri diklaim telah mencapai 50 juta transaksi per bulan.

Pada tahun 2018, berdasarkan riset yang dilakukan oleh FEB UI, kontribusi mitra merchant GoFood ke perekonomian Indonesia diklaim mencapai Rp 19 triliun.

Sebanyak 96 persen dari total mitra GoFood adalah mereka yang yang memiliki bisnis Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Sementara UMKM sendiri telah berkontribusi sebanyak 80 persen di bisnis GoFood.

Baca juga: Amazon Dikabarkan Akan Investasi di Gojek

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com