KOMPAS.com - Baru-baru ini, puluhan juta data penumpang Malindo Air, beserta sejumlah maskapai penerbangan yang bernaung di bawah Lion Air Group, dilaporkan bocor ke publik.
Data tersebut diunggah dan tersimpan di server Amazon Web Service (AWS), tepatnya di server cloud publik Amazon Simple Storage Service (Amazon S3).
Lantas, apa kata pihak AWS? Apakah server yang menampung data-data penumpang Lion Air Group memang sedang dilanda masalah?
"Layanan dan infrastruktur AWS berjalan sesuai dengan desain dan tidak mendapatkan gangguan dalam bentuk apa pun," kata juru bicara Amazon Web Services (AWS) kepada KompasTekno, Jumat(20/9/2019).
Baca juga: AWS Buka Data Center Baru di Indonesia 2021
"Baik penggunaan layanan cloud computing maupun lokasi geografis data tidak akan terpengaruh dalam hal ini,” imbuhnya.
Meski demikian, pihak AWS tidak bisa memberikan detail secara lanjut terkait kasus kebocoran data yang melanda Lion Air Group.
Seperti diwartakan sebelumnya, informasi pribadi penumpang Lion Air Group, sepeti detail lengkap paspor, alamat rumah, hingga tanggal lahir, dilaporkan bocor ke publik.
Ada spekulasi bahwa kebocoran data ini disebabkan oleh server AWS yang disebut rentan disusupi hacker.
Kendati begitu, belum diketahui berapa jumlah data penumpang yang bocor. Namun, akun Twitter @underthebreach mengumbar bahwa ada dua database penumpang Lion Air Group yang bocor.
Adapun data Database pertama menampung sekitar 21 juta data penumpang, sementara database kedua menampung sekitar 14 juta data penumpang.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.