Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jurus Huawei Bertahan Tanpa Google

Kompas.com - 23/09/2019, 19:04 WIB
Oik Yusuf,
Reska K. Nistanto

Tim Redaksi

Iming-iming Rp 14 triliun

Huawei bertindak cepat menyiapkan ekosistem aplikasinya, Huawei Mobile Services (HMS) sebagai pengganti GMS yang bakal absen dari ponsel-ponselnya.

Raksasa China ini menggelar program insentif bernilai 1 miliar dollar AS (Rp 14 triliun) untuk menarik developer agar membuat aplikasi yang didistribusikan lewat toko Huawei App Gallery.

Huawei turut menjanjikan revenue sharing sebesar 85 persen untuk developer yang memajang aplikasinya di toko App Gallery.

Persentase pendapatan yang bakal diperoleh developer tersebut lebih besar dibandingkan revenue sharing di Google Play Store maupun Apple App Store sebesar 70 persen.

Menurut Jervis, HMS kini sudah eksis selama lebih dari 5 tahun di China dan lebih dari 2 tahun di luar China. Jumlah developer-nya di seluruh dunia mencapai kisaran 1 juta dengan jumlah aplikasi lebih dari 45.000.

Baca juga: Ponsel Lipat Huawei Mate X Meluncur Oktober

Dia menyebutkan ada berkah tersembunyi bagi developer independen di balik pemblokiran aplikasi dan layanan Google di ponsel-ponsel mendatang dari Huawei.

“Banyak perusahaan software senang dengan situasi ini karena mereka pikir ini peluang besar agar bisa memajukan bisnis,” klaim Jervis.

Masih banyak pertanyaan

Jumlah aplikasi di App Gallery masih jauh dibandingkan Google Play Store yang mencapai kisaran 2,7 juta hingga pertengahan tahun ini.

Namun, persoalan kelengkapan ekosistem sebenarnya lebih mendalam dari sekadar jumlah aplikasi, karena layanan Google sekaligus berperan menjalankan sejumlah fungsi penting di ponsel.

Baca juga: Kisah Android, dari OS Kamera hingga Logo yang Terinspirasi Toilet

Misalnya, Play Services digunakan untuk menyalurkan notifikasi di aplikasi-aplikasi populer seperti Instagram dan Facebook. API Google Maps pun diintegrasikan oleh aneka layanan yang menggunakan pemetaan, macam transportasi online.

Di luar itu, masih banyak pertanyaan menyangkut kesiapan HMS untuk digunakan oleh konsumen. Contohnya sekuriti untuk aplikasi di App Gallery.

Vice President Consumer Mobile Services Huawei Jervis Su.
KOMPAS.com/ OIK YUSUF Vice President Consumer Mobile Services Huawei Jervis Su.
Jervis menyebutkan bahwa Huawei menerapkan keamanan 4-tahap untuk memastikan aplikasi yang disalurkan ke App Gallery benar-benar aman.

“Sebelum aplikasi-aplikasi diunggah, mereka diperiksa untuk memastikan keamanan User. Kami belum membandingkan dengan platform lain, tapi kami punya sekuriti sendiri,” terang Jervis.

Soal keamanan ini nanti masih harus dibuktikan. Sebagai gambaran, Google sendiri masih sering kecolongan memuat aplikasi berbahaya di Play Store yang menyisipkan program jahat.

Beberapa aplikasi ini sempat diunduh banyak pengguna sebelum akhirnya ketahuan dan dihapus.

Baca juga: Awas Virus Joker, Segera Hapus 24 Aplikasi Ini dari Ponsel Android Anda

Lalu ada juga kekhawatiran soal ketersediaan aplikasi pemerintahan dan perbankan yang sering digunakan oleh user, seperti dalam kasus mobile banking.

Tentang ini, Jervis mengatakan pihaknya memiliki tim-tim khusus di berbagai negara untuk membujuk pihak terkait agar menyediakan aplikasi di App Gallery Huawei. Namun, dia belum bisa memberikan kepastian.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com